Politikus PDIP: Pemimpin Umat dan Umat Jangan Takut Terhadap Aksi Teror
"Ini bertentangan dengan nilai luhur Sila 1 Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa,"
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira mengutuk keras aksi penyerangan di Gereja Stasi Santa Lidwina Bedog, Paroki Kumetiran, Sleman, Yogyakarta.
Politikus PDI Perjuangan ini menegaskan kekerasan terhadap pemuka agama dan umat bergama yang sedang menjalankan ibadah tidak bisa ditolerir.
Baca: Wiranto Sebut Penyerangan di Gereja Lidwina Terkait Aksi Terorisme
Minggu (11/2/2018), telah terjadi aksi penyerangan terhadap umat yang sedang beribadah dan seorang pastor di Gereja Stasi Santa Lidwina Bedog, Paroki Kumetiran, Sleman, Yogyakarta.
Senjata tajam yang digunakan pelaku melukai sejumlah umat dan Romo Karl Edmund Prier, SJ sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Baca: Nusron: Pelaku Penyerangan Terhadap Pemuka Agama Bukanlah Orang Beriman
Menurut Andreas, aksi tersebut sebagai bentuk teror terhadap kebebasan beribadah sesuai dengan keyakinan setiap warga negara yang dilindungi Undang-Undang.
"Ini bertentangan dengan nilai luhur Sila 1 Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa," kata anggota Komisi I DPR RI ini kepada Tribunnews.com, Senin (12/2/2018).
Baca: Kampanyekan Pemilu Damai, Sejumlah Pihak Tandatangani Piagam Thamrin 14
Menurut Andreas Pareira, peristiwa tersebut tidak bisa dilihat hanya sebagai masalah kriminal biasa.
Aksi tersebut sebagai bentuk teror yang bertujuan membangun rasa takut kepada pemimpin umat maupun umat dalam menjalankan ibadah.
Baca: Komisioner KPU: Pemilu Itu Konflik yang Direncanakan Secara Legal
"Karena itu, teror ini harus dikutuk keras," kata Andreas Pareira.
Ia pun mengimbau agar pemimpin umat maupun umat tidak mundur dan takut terhadap aksi teror.
"Mari kita lawan teror dan tidak boleh takut," ujarnya.
Ia pun mengingatkan aparat keamanan harus mengusut tuntas latar belakang aksi tersebut.
"Wajib melindungi umat beragama apapun dalam menjalankan ibadah sesuai keyakinannya," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.