Bamusi: Fitnah Larangan Azan Menyakiti Hati Kader PDI Perjuangan
Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) mengecam keras fitnah yang ditujukan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) mengecam keras fitnah yang ditujukan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Fitnah lewat media sosial yang menyebut 'Megawati minta pemerintah tiadakan azan di masjid karena suaranya berisik' itu sama sekali tidak benar.
"Fitnah tersebut sangat menyakiti hati seluruh kader PDI Perjuangan," kata Sekretaris Umum Bamusi, Nasyirul Falah Amru di Jakarta, Rabu (14/2/2018).
Wakil Bendahara PBNU ini menjelaskan, lebih dari 92 persen kader PDI Perjuangan adalah muslim. "Ketua Umum PDI Perjuangan juga Hajah lo. Bagaimana kita mau melarang orang mengumandangkan azan?" kata Falah.
Falah mengatakan, setiap Jumat di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, juga selalu diselenggarakan ibadah Salat Jumat.
"Bahkan jamaah kita Duta Besar Palestina yang kebetulan kantornya berdekatan, dan juga warga sekitar," tutur Falah.
Setiap Hari Raya, lanjut Falah, Bamusi sebagai organisasi sayap keislaman PDI Perjuangan, juga menyelenggarakan Salat Idul Fitri dan Salah Idul Adha."Bahkan tiap bulan tiga sekali kita mengadakan Ratiban dan pembacaan Sholawat Nariyah," ujarnya.
Meski fitnah terus dilancarkan pihak tidak bertanggung jawab, Falah mengatakan, Bamusi tetap mengingat pesan Megawati untuk menghadapinya dengan senyuman, dan terus membangun politik yang berkeadaban.
"Biarlah proses hukum yang berkeadilan yang akan memproses fitnah keji tersebut," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.