Benarkah Robot Kian Ancam Tenaga Kerja Manusia?
Salah satu fakta yang terus membuat khawatir para karyawan kantoran adalah munculnya tenaga kerja robot.
TRIBUNNEWS.COM – Di era modern ini selalu ada teknologi baru setiap tahunnya. Salah satu fakta yang terus membuat khawatir para karyawan kantoran adalah munculnya tenaga kerja robot.
Sepuluh hingga dua puluh tahun mendatang, ada lebih dari 50% jenis pekerjaan yang akan digantikan oleh automasi atau teknologi. Termasuk diantaranya pekerjaan seperti auditor, paralegal, telemarketer, teller, dan masih banyak lagi.
Hal ini disebabkan upah karyawan yang kian meninggi, membuat beberapa perusahaan di masa depan, khususnya pabrik otomotif, kemungkinan lebih banyak menggunakan teknologi robotika.
Namun, persoalan ini bisa saja diminimalisir selama keterampilan tenaga kerja semakin berkualitas. Oleh karenanya, manusia itu sendiri harus dipersiapkan secara matang untuk menghadapi masa depan, baik itu di bidang akademik maupun non-akademik.
Kanisius Karyono selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro Universitas Multimedia Nusantara (UMN) mengungkapkan, meski nantinya beberapa pekerjaan hilang dimakan zaman, tetapi akan banyak bermunculan lapangan pekerjaan baru.
Oleh karena itu, penting untuk setiap universitas menyediakan program yang dapat menghasilkan SDM yang kompeten di masa depan.
“Teknik Elektro UMN sendiri kini memfokuskan mahasiswanya untuk mendalami ilmu Industrial Automation, karena nantinya ini yang paling dibutuhkan. Permintaan akan Teknik Elektro dari bidang apapun akan naik, apalagi semua industri akan terus berkaitan dengan komputer dan Teknik Elektro,” jelasnya.
Seperti diketahui, Industrial Automation merupakan prinsip keilmuan Teknik Elektro yang berpusat di bidang otomasi dan robotik sehingga lulusan studi ini diharapkan mampu merancang proses otomasi di sebuah industri, dengan memahami berbagai instrumen listrik maupun mekanik, teknik kontrol, dan program komputer.
Selain itu, untuk menyetarakan pengetahuan mahasiswa UMN dengan mahasiswa luar negeri, UMN bekerja sama dengan salah satu universitas di Jerman agar mahasiswa dari kedua universitas tersebut dapat saling bertukar ilmu, khususnya di bidang teknik dengan penerapan remote laboratories.
“Dari sisi internasional pun, begitu nanti lulusan kita bekerja (di luar negeri) tidak akan masalah karena mereka sudah pernah mengalami,” tambahnya.
Keunggulan Program Studi
Selama ini, bidang otomasi industri Tanah Air amat bergantung pada tenaga ahli di luar negeri.
Menjawab permasalahan tersebut, Teknik Elektro UMN membekali para mahasiswanya dengan kemampuan teknis yang handal sehingga tidak kalah dengan lulusan luar negeri. Selain itu, UMN juga menyediakan lulusannya dengan keahlian di bidang entrepreneur sehingga sarjana program studi ini tidak hanya mampu menggunakan kemampuan teknisnya, tetapi juga dapat menjalankan peluang bisnisnya sendiri.
Pemahaman mahasiswa pun tidak hanya difasilitasi oleh dosen melainkan juga dari pihak eksternal, dalam bentuk kegiatan seminar dari industri.
Apakah kamu tertarik berkuliah di jurusan Teknik Elektro? Tidak perlu khawatir biaya mahal, karena Teknik Elektro UMN memberikan beasiswa kepada teman-teman SMA yang berprestasi, baik di bidang akademik ataupun non-akademik.
Selain itu, meski ilmu ini mengutamakan logika, bukan berarti Teknik Elektro selalu identik dengan “laki-laki”. Perempuan pun bisa mendalami studi ini, bahkan meraih kesuksesan di masa depan sama seperti para pendahulunya yang kini menjadi pimpinan di perusahaan multinasional. Sebut saja Ginni Rometty, CEO IBM, atau Dian Siswarini, CEO provider seluler Indonesia XL, yang juga merupakan lulusan Teknik Elektro.
Jadi, apakah kamu siap menjadi pionir di bidang Teknik Elektro masa depan? Informasi lebih lanjut dan pendaftaran dapat diakses melalui www.umn.ac.id atau hubungi 021-5422.08.08.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.