Makna Lampion Merah di Klenteng: Beri Penerangan Bagi Siapa Saja
Lampion-lampion itu dimaknai sebagai lentera yang menerangi jalan kehidupan umat di sepanjang tahun
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perayaan Tahun Baru China atau Imlek identik dengan ornamen berwarna dominasi merah dan emas.
Salah satunya adalah lampion atau lentera yang terpasang di atas Klenteng.
Saat Tribunnews.com mengunjungi salah satu Klenteng di Palmerah yakni Klenteng Hian Thian Siang Tee Bio, ratusan lentera berbagai bentuk hadir menghiasi cerahnya imlek tahun 2569 ini.
Yamin, pengurus Klenteng mengatakan ada sekitar 170 lentera yang ada di Klenteng yang berada di Palmerah ini.
Lampion-lampion itu dimaknai sebagai lentera yang menerangi jalan kehidupan umat di sepanjang tahun.
Baca: Susuri Gang Kancil, Jokowi Hadiri Resepsi Pernikahan Anak Mantan Sopirnya
"Maknakan penerangan, jadi memberikan penerangan bagi siapa saja. Itu kan ada tulisannya di bawah situ (bawah lampion). Jadi kalau dia (umat) menuliskan nama usahanya, doanya semoga usaha lancar, atau nama orang tua yang meninggal sama diberikan penerangan jalannya," jelas Yamin.
Keberadaan lampion ini akan terus dipasang sepanjang tahun dan akan diganti menjelang pergantian tahun lagi.
Setiap umat yang datang dipersilakan memasang namun tidak bersifat wajib.
Ujar Yamin, ini bisa disebut sebagai pengharapan atau doa.
"(pasang lampion) ini enggak wajib, warga yang mau saja, yang kecil 500 ribu ada yang besar bisa sampai jutaan, seperti amalan kebaikan," kata Yamin.
Tak berbeda dengan lampion, lilin berbagai ukuran juga memiliki makna yang hampir sama.
Baca: Rayakan Imlek, Barongsai Hibur Penumpang KRL di Stasiun Bogor
"Menerangi juga (lilin) akan menyala sampai kira-kira akan habis," ucap Yamin.
Ratusan umat merayakan Tahun Baru China atau Imlek sejak malam hari.
"Sama seperti tahun baru pada umumnya. Umat datang semalam bersembhayang meminta doa khusus agar lebih baik di tahuh ini dan siang ini biasanya warga akan saling mengunjungi kerabat dan berziarah ke makam leluruh," ujar Yamin.