Dua Bulan, Tiga Kecelakaan Fatal Infrastruktur Jalan Tol Layang dan Kereta Api
Crane proyek double-double track (DDT) Matraman-Manggarai ambruk yang mengakibatkan empat pegawai proyek meninggal dunia.
Editor: Choirul Arifin
![Dua Bulan, Tiga Kecelakaan Fatal Infrastruktur Jalan Tol Layang dan Kereta Api](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bekisting-pierhead-di-proyek-tol-becakayu-roboh-di-jalan-di-panjaitan-cipinang-cempedak_20180220_134348.jpg)
Laporan Reporter Warta Kota, Aloysius Sunu D
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam kurun waktu dua bulan, terjadi kecelakaan kerja di proyek pembangunan infrastruktur di Jakarta.
Dari data yang dihimpun Warta Kota, ada tiga kecelakaan kerjapengerjaan proyek infrastruktur, yakni dua pembangunan infrastruktur jalan tol dan satu pembangunan proyek jalur ganda kereta api.
Ini tiga kecelakaan kerja di Jakarta:
1. Tanggal 2 Januari 2018
Balok girder untuk kontruksi jembatan pengganti Lebak Bulus-Kampung Rambutan ambruk di kawasan Antasari, Jakarta Selatan.
Ambruknya balok itu akibat tersenggol eksavator. Konstruksi jembatan itu bagian dari proyek pembangunan jalan tol Depok- Antasari. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.
2. Tanggal 4 Februari 2018
Crane proyek double-double track (DDT) Matraman-Manggarai ambruk yang mengakibatkan empat pegawai proyek meninggal dunia.
Baca: Kondisi Enam Korban Mulai Stabil
Crane tersebut jatuh ketika pekerja Sedang menaikan bantalan rel dengan menggunakan alat berat jenis crane. Namun naasnya saat pemasangan crane tidak kuat sehingga jatuh dan menimpa para pekerja.
3. Tanggal 20 Februari 2018
Tiang pancang proyek tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu), Cawang, Jakarta Timur, ambruk. Kecelakaan kerja ini mengakibatkan tujuh orang pekerja proyek terluka.