Ini Alasan Jokowi dan Prabowo Seperti Tak Tersentuh di Survei Capres 2019
Rico Marbun memaparkan bahwa ada beberapa hal yang membuat pemilih ragu-ragu untuk memilih sosok di luar Jokowi dan Prabowo.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei lembaga Median untuk calon presiden Pemilu 2019 di bulan Februari 2018 kembali menempatkan Joko Widodo dengan elektabilitas tertinggi dengan angka 35 persen dan disusul Prabowo Subianto dengan 21,2 persen suara.
Sementara keduanya seperti tak tersentuh oleh kandidat calon lain yang hanya memperoleh elektabilitas tak sampai dua digit.
Seperti Gatot Nurmantyo (5,5 persen); Anies Baswedan (4,5 persen); Agus Harimurti Yudhoyono (3,3 persen); Jusuf Kalla (2,2 persen); Hary Tanoesoedibjo (1,7 persen); Megawati Soekarnoputri (1,6 persen); Anis Matta (1,5 persen); dan Susilo Bambang Yudhoyono (1,2 persen).
Dan masih ada tokoh lain dengan suara di bawah 1 persen seperti Fahri Hamzah (0,9 persen); TGB M Zainul Majdi (0,8 persen); Wiranto dan Puan Maharani (0,7 persen); Ahmad Heryawan (0,6 persen); Surya Paloh dan Mahfud MD (0,5 persen); Habib Rizieq Shihab, Rhoma Irama, dan Ustadz Abdul Somad (0,3 persen); Susi Pudjiastuti, Muhaimin Iskandar, dan Tri Rimaharini (0,2 persen) serta Moeldoko (0,1 persen).
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun memaparkan bahwa ada beberapa hal yang membuat pemilih ragu-ragu untuk memilih sosok di luar Jokowi dan Prabowo.
“Faktor yang paling tinggi adalah ketidakjelasan sosok tersebut apakah maju di Pilpres 2019 dengan persentase 16,7 persen. Kemudian belum tahu program-programnya jika maju sebagai capres dengan persentase 15,6 persen,” ungkap Rico saat rilis hasil survei tersebut di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2018).
Baca: Longsor Brebes, 5 Orang Meninggal, 15 Orang Hilang dan 14 Orang Selamat dalam Kondisi Luka-luka
Sementara 12,1 persen lainnya bingung karena belum melihat kinerjanya; 7,4 persen menyatakan belum banyak mengenal sosok tersebut; 6,5 persen mengatakan sosok yang disebut belum melakukan sosialisasi serta 41,7 peraen tidak menjawab.
Namun dalam hasil survei itu menunjukkan adanya penurunan elektabilitas Jokowi dan Prabowo.
Median mencatat elektabilitas Jokowi menurun dari 36,2 persen dari bulan Oktober 2017 menjadi 35 persen di Februari 2018 dan suara Prabowo juga mengalami penurunan dari 23,2 persen dari Oktober 2017 menjadi 21,2 persen di Februari 2018.
Fakta tersebut didukung dengan fakta lain bahwa elektabilitas sosok lain meningkat dibalik menurunnya elektabilitas dua sosok yang disebut kemungkinan besar akan maju lagi dalam kontestasi Pemilu 2019.
“Sejak pensiun dari TNI, Pak Gatot mengalami peningkatan elektabilitas yang cukup signifikan yaitu dari 2,8 persen di bulan Oktober 2017 menjadi 5,5 persen di bulan ini. Sementara Anies Baswedan mengalami sedikit peningkatan dari 4,4 persen menjadi 4,5 persen.”
“Dan AHY mengalami peningkatan elektabilitas dari di bawah 1 persen menjadi 3,3 persen karena sekarang dinilai makin matang dan semakin jelas menunjukkan visi serta misi di bidang politik,” kata Rico Marbun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.