Rakernas PDIP akan Sumbang Pemikiran Pola Pembangunan Berdikari
PDI Perjuangan akan mengadakan Rapat Kerja Nasional III di Bali mulai 23 sampai 25 Februari 2018
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Dengan melakukan pembahasan secara internal dan tertutup, jelas Hasto, berbagai persoalan dapat dilihat secara jernih.
Lanjut dia, agenda politik yang ditawarkan PDI Perjuangan pun akan berakar kuat pada kehendak rakyat dan berpijak pada ideologi bangsa.
"Ruang politik di Indonesia harus diisi dengan wajah politik yang membangun peradaban, politik yang berkebudayaan, serta politik yang membangun harapan untuk hidup lebih baik dengan mengangkat harkat dan martabat sebagai bangsa pejuang; bangsa yang memiliki cita-cita luhur," katanya.
Berkaitan dengan calon presiden dan wakil presiden, Rakernas PDI Perjuangan juga akan membahas hal-hal strategis terkait pemenangan pemilu.
Demikian halnya dengan pasangan capres dan cawapres yang akan diusung, serta kapan momentum pengumuman.
Dengan demikian, Hasto menegaskan dalam Rakernas belum akan mengumumkan pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Pernyataan ini penting, mengingat ada kecenderungan pemberitaan, oleh media tertentu, yang melakukan framing, sesuai agenda politiknya, namun seringkali merahasiakan narasumbernya. Padahal yang diberitakan adalah hal-hal penting bagi kehidupan bangsa dan negara," lanjut Hasto.
Lebih lanjut, PDI Perjuangan memiliki tradisi demokrasi yang telah mengakar yang dijiwai kepribadian bangsa.
Sehingga hal-hal terkait dengan pengumuman nama pemimpin nasional akan disampaikan secara khusus dan dengan desain politik yang penuh dengan nuansa semangat cinta tanah air.
Bagi PDI Perjuangan, fokus utama saat ini adalah memberikan dukungan yang lebih efektif bagi pemerintahan Bapak Presiden Jokowi.
“PDI Perjuangan memberikan apresiasi atas kerja keras dan pencapaian kinerja Bapak Jokowi, dengan model kepemimpinan turun ke bawah, dan kemampuannya menyelesaikan persoalan bangsa dan negara guna mewujudkan Indonesia yang lebih berdaulat, berdikari, dan berkebudayaan,” katanya.(*)