Survei KedaiKOPI: Elektabilitas Gus Ipul-Puti Masih Lebih Tinggi Ketimbang Khofifah-Emil
Selisih sekitar 7,4 persen merupakan modal awal bagi Gus Ipul dan Puti apalagi jika melihat bahwa popularitas mereka masih dibawah
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) meluncurkan hasil survei pemilihan Gubernur Jawa Timur (Jatim) satu minggu setelah gelaran pilgub resmi dilaksanakan.
Berdasarkan survei KedaiKOPI, tercatat elektabilitas pasangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno unggul pada 53,7 persen dari pasangan Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto yang memperoleh dukungan 46,3 persen suara di Jawa Timur.
"Selisih sekitar 7,4 persen merupakan modal awal bagi Gus Ipul dan Puti apalagi jika melihat bahwa popularitas mereka masih dibawah kompetitornya masing-masing," ujar Peneliti Senior KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Kamis (22/2/2018).
Namun dia memberikan catatan, pendukung Gus Ipul dan Puti belum boleh bernafas lega karena jika dikalkulasi dengan marjin kesalahan sampling pasangan Khofifah-Emil masih bisa mengungguli pasangan Gus Ipul-Puti.
Baca: Novel Tidak Ingin Penyerangan Terhadap Dirinya Jadi Pelamahan Pemberantasan Korupsi
Namun bila ditilik popularitas, Khofifah berada di urutan pertama (94,1 persen), disusul Gus Ipul (90,9 persen) dan Emil (48,7 persen). Sedangkan Puti dikenal hanya 28,5% responden.
Kunto menggarisbawahi rendahnya nilai korelasi antara elektabilitas dan popularitas kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur di Jawa Timur.
"Apalagi pada sebelum masa kampanye seharusnya popularitas berkorelasi tinggi dengan elektabilitas," katanya.
Beberapa faktor yang membantu naiknya elektabilitas pasangan bernomer urut 2 ini adalah faktor petahana sehingga dipersepsi oleh pemilih sebagai calon yang lebih berpengalaman dan faktor persepsi religiusitas yang dilekatkan pada sosok Gus Ipul.
Apalagi faktor agama adalah rujukan utama untuk memilih Gubernur dan wakil Gubernur (75,4 persen) disusul faktor kesukuan (40,1 persen) dan faktor petahana atau pengalaman (30,5 persen).
Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menambahkan, dengan keunggulan elektabilitas pasangan Syaifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno seharusnya masih bisa diangkat dengan mendongkrak popularitas calon Wakil Gubernurnya.
"Popularitas Puti bisa jadi faktor penting dalam menentukan hasil pilkada. Tapi bila Puti gagal mengangkat popularitasnya maka Khofifah-Emil akan mudah menyusul dan meraih kemenangan," ucap Hendri.
Satu lagi yang membuat kontestasi politik di Jatim ini unik adalah 43,7 persen pemilih menentukan pilihannya di hari-hari tenang dan bahkan di hari H pemilihan.
"Mereka yang menentukan pilihannya di fase akhir pilkada tersebar secara merata sebgai pendukung kedua pasangan calon," ujarnya.
Hendri menyatakan bahwa kedua pasangan calon harus bekerja keras untuk meyakinkan mereka yang akan menentukan pilihannya di etape akhir pilkada.
Lembaga survei KedaiKOPI merupakan lembaga survei independen, survei ini dibiayai oleh internal organisasi. KedaiKOPI terlibat dalam beberapa survei dengan responden nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
Survei dilakukan dengan metode tatap muka, melibatkan 600 responden yang dipilih dengan metode acak bertingkat di kabupaten dan kota di Jawa Timur. Survei ini memiliki margin of error (MoE) +/- 4 persen pada interval kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan tanggal 2 sampai dengan 8 Februari 2018. (*)