Cerita Perwira Polantas soal Kejanggalan Sebelum Ledakan bom dan Serangan Teroris di jalan Thamrin
Deny menerangkan saat sebelum kejadian dirinya hanya memiliki firasat yang aneh pada pos polisi Sarinah.
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
![Cerita Perwira Polantas soal Kejanggalan Sebelum Ledakan bom dan Serangan Teroris di jalan Thamrin](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/peringatan-1-tahun-bom-thamrin_20170114_181618.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deny Mahieu mengisahkan pengalamannya ketika bom Sarinah Thamrin terjadi pada 14 Januari 2016 lalu.
Saat itu, Deny yang berpangkat Inspektur Dua di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sebenarnya tidak sedang bertugas di pos polisi tempat lokasi kejadian.
Dirinya hanya melakukan paroli disekitar tempat kejadian.
"Saat itu masih dilarang pengendara roda dua melintas di jalan antara HI dan Harmoni, saya hanya melakukan pengawasan disana" kata Deny saat sidang lanjutan terdakwa pelaku bom Sarinah Thamrin, Aman Abdurahman di Pengadilan Negeri Jakarta selatan Jumat, (23/2/2018).
Deny menerangkan saat sebelum kejadian dirinya hanya memiliki firasat yang aneh pada pos polisi Sarinah.
Mengandalkan insting yang kuat, dirinya menghampiri pos tersebut.
Baca: Anies Baswedan Ogah Tanggapi soal Dirinya Dipolisikan LSM
"Saya melihat ada tas ransel diujung bersama dengan dua botol air mineral, kue, serta kotak" kisah Deny.
Tak hanya itu, kotak yang dilihat Deni saat itu memiliki sepasang pemancar yang menyerupai telinga di sebelah sisi kanan dan kiri kotak tersebut.
Saat itu, kondisi pos polisi sepi karena polisi yang bertugas di pos tersebut sedang mencari sarapan pagi.
Dugaan Deny betul adanya. Beberapa menit, sekitar pukul 10.30 WIB, bom yang diletakan di sebuah kedai kopi Sarinah meledak lebih dulu.
Setelah itu kemudian disusul oleh ledakan bom di Pos polisi tempat Deny berada 30 detik setelahnya.
"Karena yang meledak di kedai kopi duluan, saya berdiri di pintu pos melihat kearah sana (kedai kopi), dan posisi saya membelakangi ransel dan kotak tersebut," beber Deny.
Akibat ledakan itu, Deny mengalami luka yang cukup parah. Bagian paha hingga betis Deny hancur berlumuran darah.
Tak hanya itu, kepala serta tangan bagian kanan Deny juga mengalami luka-luka. (Tribun Jakarta/Pebby Ade Liana)
Berita ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul: Bersaksi di Pengadilan Bom Sarinah, Perwira Lantas Ini Ungkap Kejadian Janggal Sebelum Ledakan