Hadiri Festival Shalawat Nusantara, Jokowi Digandeng Ketua MUI dan Habib Luthfi
Kekompakan para hadirin juga terlihat dari pakaian yang dikenakan, dimana semuanya memakai baju warga putih, baik itu laki-laki maupun perempuan.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Presiden Joko Widodo menghadiri pembukaan Festival Sholawat Nusantara Piala Presiden di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (24/2/2018) malam.
Pantauan Tribun, Jokowi yang mengenakan baju putih yang dibalut dengan jas dan bawahnya mengenakan sarung tiba dilokasi acara sekitar pukul 19.40 WIB.
Baca: Cak Imin: Tenaga Asing Kalau Tidak Bawa Modal dan Skill, Tolak Saja
Saat memasuki ruangan, Jokowi terlihat digandeng tangannya dan diapit oleh Ketua MUI Ma'ruf Amin dan Habib Luthfi bin Yahya.
Di belakang presiden sejumlah pejabat negara mengikutinya, yaitu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Kemudian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Tito Karnavian, dan Kepala BNP2TKI Nursron Wahid yang juga sebagai inisiator Sholawat Nusantara.
Di lokasi acara terpantau sebelum dan saat kedatangan Jokowi, masyarakat yang hadir mencapai ribuan orang dan selalu bersholawat sembari memegang bendera Indonesia, hingga seisi ruangan bergema dengan merdu.
Kekompakan para hadirin juga terlihat dari pakaian yang dikenakan, dimana semuanya memakai baju warga putih, baik itu laki-laki maupun perempuan.
Festival Shalawat Nusantara adalah lomba berjenjang yang memperebutkan piala Presiden Joko Widodo.
Lomba akan diikuti oleh beragam kelompok pengajian, pesantren, mahasiswa dan pelajar, bahkan sampai pengajian kantor, BUMN dan berbagai majelis keagamaan di masyarakat.
Lomba akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, mulai dari lomba antar kemacamatan, lalu kabupaten, antar provinsi, sampai tingkat nasional.
“Dengan tema acara Cinta Sang Nabi, kami ingin menabur kembali nilai Islam yang penuh bahasa cinta, bukan bahasa perbedaan dan kebencian. Ini adalah upaya merawat tradisi dan kearifan lokal sekaligus mengangkat kembali kekayaan Islam Nusantara,” kata inisiator Festival Sholawat Nusantara, Nusron Wahid.
Nusron yang menjadi Ketua Panitia Pengarah mengungkapkan, kekayaan tradisi shalawat di Indonesia adalah bukti bahwa kehadiran Islam tidak menggerus budaya lokal tapi justru membaur dan saling menguatkan.
Untuk acara pembukaan digelar sebuah perhelatan yang menggambarkan kekayaan tradisi shalawat.
Sementara acara lombanya sendiri akan dimulai di seluruh Indonbesia pada awal Maret 2018.
Puncak acara sekaligus final akan dilaksanakan bertepatan dengan Desember nanti bertepatan dengan Hari Besar Maulid Nabi Muhammad SAW.
Acara ini terlaksana atas kerjasama beberapa lembaga seperti Lazisma, PP IPNU, Jemaah Zikir Yaqowiyy, Ikhawanul Mubalighin, dan PP RMI NU, serta FKDT.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.