Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buwas, Dari Kegaduhan, Musuhi Narkoba Hingga Mengabdi kepada Keluarga

Siapa yang tidak mengenal sosok Komjen Pol Budi Waseso. Namanya melejit ketika dirinya menjabat sebagai Kabareskrim Polri pada tahun 2015 lalu

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Buwas, Dari Kegaduhan, Musuhi Narkoba Hingga Mengabdi kepada Keluarga
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) baru Irjen Pol Heru Winarko (kiri) bersalaman dengan pejabat lama Komjen Pol Budi Waseso (kanan) usai mengikuti acara pelantikan di Istana Negara Jakarta, Kamis (1/3/2018). Presiden Joko Widodo resmi melantik Irjen Pol Heru Winarko yang sebelumnya menjabat sebagai deputi penindakan KPK menjadi kepala BNN menggantikan Komjen Pol Budi Waseso yang memasuki masa pensiun. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa yang tidak mengenal sosok Komjen Pol Budi Waseso. Namanya melejit ketika dirinya menjabat sebagai Kabareskrim Polri pada tahun 2015 lalu.

Budi Waseso telah menebar pernyataan yang kontroversial sesaat dirinya dilantik pada 19 Januari 2015 lalu menggantikan Komjen Suhardi Alius yang kala itu dimutasi ke Lemhanas.

"Ya, bisa saja, kalau pengkhianat internal itu, nanti yang urus internal. Nanti kami bahas lagi," kata pria yang akrab disapa Buwas itu.

Baca: Propam dan Intel Polri Diturunkan Selidiki Foto Pre-wedding Gunakan Helikopter Baharkam di Sumut

Meski tidak ada pejabat Polri lainnya yang dapat menjelaskan maksud 'pengkhianat' tersebut, pernyataan itu dianggap merupakan sindiran kepada Suhardi Alius yang sempat disebut memberikan data terkait kasus Komjen Budi Gunawan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. (Baca Kompas.com: Budi Waseso dan "Kegaduhan-kegaduhannya"...)

Budi Waseso kemudian memerintahkan jajarannya untuk menangkap pimpinan KPK Bambang Widjojanto pada 23 Januari 2015 lalu dengan tuduhan meminta saksi memberikan keterangan palsu di Mahkamah Konstitusi tahun 2010 silam.

Tidak hanya Bambang, Budi juga memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Ketua KPK yang waktu itu dijabat oleh Abraham Samad dan penyidik KPK Novel Baswedan.

Berita Rekomendasi

Baca: Fadli Zon Bakal Laporkan Fitnah dan Hoaks Ananda Sukarlan ke Bareskrim Polri Sore Ini

Samad dituduh memalsukan dokumen dan kasusnya ditangani oleh Polda Sulselbar, sementara Novel dituduh lakukan penyalahgunaan wewenang lantaran menemui orang yang berperkara.

Dari serangkaian penangkapan itu, Budi pun saat itu dilabeli sebagai orang yang mengkriminalisasi KPK sehingga muncul kembali yang namanya KPK versus Polri Jilid III.

Dimutasi dan Memusuhi Narkoba

Pada 8 Agustus 2015, Komjen Budi Waseso dilantik sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Meski dibawah Presiden Joko Widodo, namun pelantikannya justru dilakukan oleh Kapolri yang waktu itu dijabat oleh Jenderal Badrodin Haiti.

Banyak anggapan saat itu mutasi Budi Waseso ke BNN untuk meredam kegaduhan-kegaduhan yang belakangan terjadi saat dirinya menjadi Kabareskrim.

Meski begitu, Budi Waseso menegaskan dirinya tetap akan 'buas' ketika menjabat sebagai Kepala BNN.

Baca: Aksi Heroik Warga Berusaha Selamatkan Paus 25 Meter yang Terdampar di Perairan Situbondo

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas