Buwas, Dari Kegaduhan, Musuhi Narkoba Hingga Mengabdi kepada Keluarga
Siapa yang tidak mengenal sosok Komjen Pol Budi Waseso. Namanya melejit ketika dirinya menjabat sebagai Kabareskrim Polri pada tahun 2015 lalu
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa yang tidak mengenal sosok Komjen Pol Budi Waseso. Namanya melejit ketika dirinya menjabat sebagai Kabareskrim Polri pada tahun 2015 lalu.
Budi Waseso telah menebar pernyataan yang kontroversial sesaat dirinya dilantik pada 19 Januari 2015 lalu menggantikan Komjen Suhardi Alius yang kala itu dimutasi ke Lemhanas.
"Ya, bisa saja, kalau pengkhianat internal itu, nanti yang urus internal. Nanti kami bahas lagi," kata pria yang akrab disapa Buwas itu.
Baca: Propam dan Intel Polri Diturunkan Selidiki Foto Pre-wedding Gunakan Helikopter Baharkam di Sumut
Meski tidak ada pejabat Polri lainnya yang dapat menjelaskan maksud 'pengkhianat' tersebut, pernyataan itu dianggap merupakan sindiran kepada Suhardi Alius yang sempat disebut memberikan data terkait kasus Komjen Budi Gunawan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. (Baca Kompas.com: Budi Waseso dan "Kegaduhan-kegaduhannya"...)
Budi Waseso kemudian memerintahkan jajarannya untuk menangkap pimpinan KPK Bambang Widjojanto pada 23 Januari 2015 lalu dengan tuduhan meminta saksi memberikan keterangan palsu di Mahkamah Konstitusi tahun 2010 silam.
Tidak hanya Bambang, Budi juga memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Ketua KPK yang waktu itu dijabat oleh Abraham Samad dan penyidik KPK Novel Baswedan.
Baca: Fadli Zon Bakal Laporkan Fitnah dan Hoaks Ananda Sukarlan ke Bareskrim Polri Sore Ini
Samad dituduh memalsukan dokumen dan kasusnya ditangani oleh Polda Sulselbar, sementara Novel dituduh lakukan penyalahgunaan wewenang lantaran menemui orang yang berperkara.
Dari serangkaian penangkapan itu, Budi pun saat itu dilabeli sebagai orang yang mengkriminalisasi KPK sehingga muncul kembali yang namanya KPK versus Polri Jilid III.
Dimutasi dan Memusuhi Narkoba
Pada 8 Agustus 2015, Komjen Budi Waseso dilantik sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Meski dibawah Presiden Joko Widodo, namun pelantikannya justru dilakukan oleh Kapolri yang waktu itu dijabat oleh Jenderal Badrodin Haiti.
Banyak anggapan saat itu mutasi Budi Waseso ke BNN untuk meredam kegaduhan-kegaduhan yang belakangan terjadi saat dirinya menjadi Kabareskrim.
Meski begitu, Budi Waseso menegaskan dirinya tetap akan 'buas' ketika menjabat sebagai Kepala BNN.
Baca: Aksi Heroik Warga Berusaha Selamatkan Paus 25 Meter yang Terdampar di Perairan Situbondo
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.