Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebulan Sekali Heru Winarko Undang Anak Yatim ke Rumahnya

Jenderal polisi yang banyak berkarir di reserse tersebut rutin menyantuni anak yatim piatu.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sebulan Sekali Heru Winarko Undang Anak Yatim ke Rumahnya
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) baru Irjen Pol Heru Winarko (kiri) bersalaman dengan pejabat lama Komjen Pol Budi Waseso (kanan) usai mengikuti acara pelantikan di Istana Negara Jakarta, Kamis (1/3/2018). Presiden Joko Widodo resmi melantik Irjen Pol Heru Winarko yang sebelumnya menjabat sebagai deputi penindakan KPK menjadi kepala BNN menggantikan Komjen Pol Budi Waseso yang memasuki masa pensiun. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum banyak yang tahu tentang sisi lain Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang baru dilantik Presiden Joko Widodo pada 1 Maret 2018 lalu, Inspektur Jenderal Polisi Heru Winarko.

Namun rupanya jenderal polisi yang banyak berkarir di reserse tersebut rutin menyantuni anak yatim piatu.

Menurut seorang pengurus Yayasan Yatim Piatu dan Fakir Miskin Yakin, Wiji, Heru dan istrinya Syahria Wijayanti secara rutin memberikan santunan atau makanan kepada anak yatim piatu di panti asuhan yang beralamat di Jalan Ketapang, Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

"Sering kalau Pak Heru sama Ibu (istri Heru). Kadang sebulan sekali, kadang dua bulan sekali. Kadang santunan kadang makanan, sesempatnya saja," ujar Wiji.

Wiji memperkirakan, Heru datang ke panti asuhan tersebut hanya jika ada acara-acara santunan saja.

"Nggak sering, cuma kalau ada acara-acara saja. Sebulan sekali, kalau nggak dua bulan sekali," kata Wiji.

Baca: Budi Waseso Tak Tertarik Terjun ke Dunia Politik

Berita Rekomendasi

Wiji tidak bisa menerangkan lebih jauh karena sedang ada keperluan.

Ustaz Entang mantan pengurus Panti Asuhan Yakin membenarkan keterangan Wiji.

Entang menceritakan bahwa sebelum menjabat menjadi Kapolda Lampung, Heru memang secara rutin sebulan sekali mengundang anak-anak yatim piatu di panti asuhan tersebut ke rumahnya untuk diberikan santunan.

"Saya mah kenal Pak Heru dari sebelum ke Lampung (menjadi Kapolda Lampung). Emang dulu sering diundang ke rumahnya, kalau nggak dia yang ke panti," ungkap Entang.

Entang juga menceritakan bahwa ketika itu, biasanya ada 25 anak yatim piatu yang tinggal di Panti Asuhan Yakin rutin diundang ke rumah Heru.

Sayangnya, Entang tidak bisa menerangkan alamat rumah Heru.

Baca: Tiga Bintang Film Dewasa Jepang Tak Menolak Jika Ditawari Pekerjaan di Indonesia

Tidak hanya menyuguhkan makanan di rumahnya, Heru dan istrinya juga selalu memberikan uang sekolah kepada anak-anak yatim tersebut.

"Dikasih uang sekolah, dikasih makan, dibekalin juga uang jajan. Uang sekolah mah lain lagi," ungkap Entang.

Entang pun baru tahu jika Heru kini telah menjadi Kepala BNN RI.

Ia mengatakan jika selama menjadi Kapolda Lampung dirinya tidak pernah berkomunikasi dengan Heru karena tidak memiliki nomor ponselnya.

Untuk itu, Entang berharap agar Heru tetap bisa terus membantu anak-anak yatim di Panti Asuhan Yakin.

"Mudah-mudahan berkah, apalagi sekarang sudah naik jabatan," ungkap Entang.

Tak lupa, Entang pun menitipkan salam untuk Heru.

"Kalau ketemu Pak Heru, tolong salamin dari Pak Entang ya," kata Entang sebelum mengakhiri pembicaraan lewat ponsel.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Heru menjabat sebagai Kapolda Lampung sejak 31 Oktober 2012 sampai 5 Juni 2015.

Dilansir dari charitypediaid.org, Yayasan Yatim Piatu Dan Fakir Miskin yang disingkat menjadi Yayasan "Yakin" itu mulai berdiri di tahun 1978.

Baca: Ridal Bersyukur Putra Bungsunya Masih Hidup Meski Sempat Dibekap Pembunuh Metha

Pendiri Yayasan Yatim Piatu dan Fakir miskin Yakin adalah Haji Mutholib dan tokoh-tokoh ulama di sekitar Jatipadang dan terdaftar dengan Akte Notaris R. Oerip S.H tanggal 16 Desember 1978 No. 11.

Saat ini tercatat 10 orang anak lelaki yang tinggal di dalam panti asuhan dan 9 anak perempuan yang kembali ke kerabatnya karena faktor usia memasuki usia akil baligh dan keterbatasan tempat di dalam Panti.

Sementara untuk data penyantunan anak-anak non panti adalah sebagai berikut:
Usia Sekolah Dasar/MI total 29 anak, terdiri dari 10 anak laki-laki dan 19 anak perempuan.

Usia SMP/MI total 24 anak, terdiri dari 13 anak laki-laki dan 11 anak perempuan.
Usia SMA/MA total 10 anak, terdiri 5 anak laki-laki dan 5 anak perempuan.

Juga 48 orang lanjut usia (lansia) terdaftar sebagai anggota yayasan untuk disantuni.

Khusus untuk kepengurusan anak yatim piatu anak-anak yatim piatu, anak-anak yatim dan fakir miskin baik yang tinggal di Panti maupun di luar panti tersebut terdaftar dengan Akte Perubahan No.1 TGL 11 Maret 2014 dan S.K Menkeh dan HAM RI No. C-308.HT.03.02-Th 2003 tanggal 14 Maret 2003. (Tribun Network/gita irawan/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas