25 Tahun Hubungan Indonesia-Kazakhstan Akan Tingkatkan Investasi di Kedua Negara
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo berharap kerjasama bilateral antara Indonesia - Kazakhstan bisa terus meningkat signifikan.
Editor: Content Writer
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo berharap kerjasama bilateral antara Indonesia - Kazakhstan bisa terus meningkat signifikan. Bamsoet membuka pintu DPR RI melalui fungsi legislasi untuk membantu pemerintah Indonesia - Kazakhstan dalam meningkatkan investasi di masing-masing negara.
"Nilai perdagangan Indonesia - Kazakhstan pada tahun 2017 mencapai 52,92 juta dollar USD, meningkat dari tahun 2016 yang hanya 22,12 juta dollar USD," tutur Bamsoet saat melakukan pertemuan dengan Ketua Senat Parlemen Kazakhstan H.E. Mr Kassym Jomart Tokayev dan delegasi anggota Parlemen Kazakhstan di DPR RI, Jakarta, Selasa (13/3).
Dalam pertemuan tersebut Bamsoet ditemani antara lain, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, Agus Hermanto, Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf, Anggota BKSAP DPR RI Amelia Anggraeni, dan Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono.
Bamsoet menuturkan memasuki 25 tahun hubungan diplomatik Indonesia - Kazakhstan, hubungan kedua negara terus berjalan dengan baik. Tidak ada masalah politik maupun gangguan lainnya. Kedua negara juga sudah membentuk Komisi Bersama Kerja Sama Ekonomi dan Forum Konsultasi Bilateral.
"Hubungan baik ini merupakan modal penting dalam meningkatkan kerjasama kedua negara. Khusus di bidang perdagangan, saya minta tolong Mr. Kassym Jomart Tokayev memberikan kemudahan bagi Indonesia melakukan ekpor beberapa produk ungulan yang sudah masuk ke Kazakhstan, antara lain minyak kelapa (kopra), minyak sayur, produk kecantikan kulit dan lem," pinta Bamsoet.
Mr. Kassym Jomart Tokayev menyambut baik tawaran tersebut. Beliau juga menjelaskan Kazakhstan saat ini aktif terlibat dalam One Belt One Road yang digagas China. Sehingga mereka mempunyai akses kerjasama ke pelabuhan di China.
"Kami menilai Indonesia merupakan key partner dalam mengembangkan hubungan Kazakhstan ke berbagai negara lain di Asia Tenggara. Kami harap melalui akses pelabuhan di China, bisa mempermudah akses laju barang Indonesia - Kazakhstan sehingga dapat meningkatkan kerjasama perdagangan kedua negara," ujar Mr. Kassym Jomart Tokayev.
Selain dalam hubungan perdagangan, Bamsoet dan Mr. Kassym Jomart Tokayev juga ingin penguatan hubungan antar masyarakat melalui kerjasama pendidikan, kebudayaan dan pariwisata.
"Saya juga mengajak Senat Parlemen Kazakhstan bekerjasama di forum internasional seperti Inter Parliamentary Union (IPU) maupun di Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC), terutama dalam memelihara stabilitas keamanan dan perdamaian dunia," jelas Bamsoet.
Bamsoet juga mengundang Senat Parlemen Kazakhstan hadir dalam World Parliamentary Forum On Sustainable Development 2018. Ini merupakan Forum Parlemen Dunia yang diinisiasi dan diselenggarakan di Indonesia.
"DPR RI telah menginisiasi Forum Parlemen Dunia membahas perkembangan SGDs. Pertama kali diselenggerakan pada 2017 di Nusa Dua, Bali. Kami harap di tahun 2018 Senat Parlemen Kazakhstan bisa berpartisipasi. Bersama kita mencari solusi terbaik mengurangi kemiskinan, kesenjangan dan ketidakadilan, serta menghadapi perubahan iklim dalam kerangka pembangunan berkelanjutan," pungkas Bamsoet. (*)