Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Gandeng Swiss Kembangkan Pendidikan Vokasi Dan Training Melalui Program S4C

"Saya berharap agar semua industri di seluruh Indonesia di bawah koordinasi Kemenperin berkolaborasi dengan politeknik di Indonesia,"

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Indonesia Gandeng Swiss Kembangkan Pendidikan Vokasi Dan Training Melalui Program S4C
Tribunnews.com/ Fitri Wulandari
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI Mohammad Nasir. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng pemerintah Swiss untuk mengembangkan pendidikan vokasi dan training melalui program Skill for Competitiveness (S4C).

Program tersebut bertujuan untuk mengaitkan proses belajar mengajar dengan mempromosikan kerjasama antara sekolah dan bisnis di politeknik di bawah koordinasi Kemenristekdikti dan Kemenperin.

Baca: Solo Ride Adventure Jakarta-London, Stephen Langitan Berniat Kibarkan Merah Putih di London

Program ini melingkupi beberapa politeknik di bidang logam, metal, furniture dan makanan.

Program S4C mengadopsi konsep Dual Vocational Education and Training (D-VET) system yang selama ini telah diterapkan Swiss.

Kerjasama ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan industri terhadap tenaga kerja yang terampil dan meminimalisir kesenjangan keterampilan.

Berita Rekomendasi

Baca: Perjalanan Kasus Mayat Wanita Cantik di Bogor: Kronologi Mayat Ditemukan Hingga Penangkapan Pelaku

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menilai program ini merupakan terobosan yang sangat bagus dalam mendukung program revitalisasi politeknik.

"Revitalisasi politeknik dilakukan agar lulusan politeknik memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini. Revitalisasi dilakukan dengan perubahan kurikukulum menyesuaikan kebutuhan industri, retooling dan retraining dosen politeknik," jelas Nasir saat acara Peluncuran Program Skill for Competitiveness (S4C) di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Baca: Luhut Ancam Bongkar Dosa Amien Rais, Taufik Kurniawan: Dari Dulu Pak Amien Karakternya Begitu

Untuk itu kerjasama dengan industri sangat dibutuhkan untuk mendorong lulusan politeknik menjadi profesional di dunia industri.

"Saya berharap agar semua industri di seluruh Indonesia di bawah koordinasi Kemenperin berkolaborasi dengan politeknik di Indonesia," tutur Nasir.

Nasir berharap industri dapat membantu proses pembelajaran di politeknik. Dosen di politeknik diharapkan juga berasal dari industri.

"Selama ini dosen di politeknik hanya berasal dari akademik. Kami ingin dosen politeknik 50% dari industri dan 50% dari akademik," katanya.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menambahkan kerjasama ini merupakan tahapan lebih lanjut dari proses link and match dari pendidikan dasar dan menengah ke pendidikan tinggi politeknik dengan dunia industri.

Ia berharap ke depan kerjasama ini dapat mengembangkan SDM di politeknik memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri di Indonesia.

Duta Besar Swiss untuk Indonesia Yvonne Baumann mengatakan melalui program ini, Swiss mendukung upaya Indonesia untuk meningkatkan keterampilan profesional untuk mengurangi tingkat pengangguran sehingga dapat meningkatkan perekonomian Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas