SAS Institute Minta Pertemuan Cak Imin dan Kiai Said Aqil Tak Perlu Dipolitisasi
Pertemuan itu murni kultural antara sosok Kiai yang disungkem oleh santrinya.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur SAS Institue Imdadun Rahmat angkat bicara mengenai pertemuan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
"Begini lho, Kiai Said adalah guru bangsa, dan Cak Imin itu aset bangsa. Dalam NU, tradisi sungkem itu biasa. Pertemuan itu harus dimaknai secara tulus. Bahwa Cak Imin sebagai Santri sungkem kepada Kiayinya, yakni Kiayi Said" kata Imdadun dalam keterangan tertulis, Senin (19/3/2018).
Baca: Simpati Striker Persija Buat Michael Essien yang Didepak Persib Bandung
Ketika ditanyakan terkait dukungan Kiai Said Aqil kepada Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, Imdadadun punya makna yang lebih dalam.
Baca: Indonesia Protes Eksekusi Mati Warganya di Arab
"Kepada teman-teman untuk tidak men-framing pertemuan di Cilacap secara politis. Sebagai seorang Kiayi yang diminta pendapatnya oleh Santri, harus mendukung. Atau misalnya besok-besok Pak Mahfud MD meminta restu maju Cawapres, pasti Kiayi Said juga mendukung," ujar Imdadun.
Imdadun juga menuturkan, bahwa pertemuan di Cilacap jangan dimaknai secara organisasional antara Ketum PB-NU dan Ketum PKB.
Pertemuan itu murni kultural antara sosok Kiai yang disungkem oleh santrinya.
"Lebih-lebih derajat seorang kiai harus berdiri diatas kepentingan bangsa dan negara," kata Imdadun.