Demokrat 'Sisir' Potensi Pemilih di Lumbung Suara Terbesar
Pengurus DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan hal itu harus dilakukan demi untuk memadatkan dukungan
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono ikut 'turun gunung' mendampingi putranya sekaligus Ketua Komando Tugas Bersama Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, dalam rangkaian safari politik bertajuk 'Tour de Jawa Barat' pada 20 hingga 27 Maret 2018.
Bahkan, SBY mengunjungi tempat-tempat yang telah dikunjungi AHY. Mulai dari Purwakarta, Subang, Sumedang, Bandung, Sukabumi dan Kabupaten Bogor di hari terakhir.
Baca: Ini Pentingnya PKB Bagi Buruh dan Pengusaha
Pengurus DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan hal itu harus dilakukan demi untuk memadatkan dukungan serta menjajaki potensi suara di provinsi yang memiliki jumlah pemilih tertinggi di Indonesia. "Iya memang harus disisir, apalagi kan jumlah pemilihnya di Jawa Barat ini tinggi," ujar Ferdinand di Purwakarta.
Menurutnya, dalam kunjungan tersebut, SBY akan melakukan dialog dengan warga yang disambangi. SBY juga akan mencatat seluruh keluhan dan kekurangan yang terjadi di daerah tersebut.
"Beliau akan mendengar semua hal dari masyarakat, baik masukan maupun keluhan yang terjadi kepada mereka," ujarnya.
SBY mengaku melakukan Tour de Jabar adalah untuk bertemu dan menyerap aspirasi masyarakat.Hal yang telah ia lakukannya selama sepuluh tahun menjabat sebagai presiden. Kegiatan itu berkurang ketika tidak lagi berada di pemerintahan.
"Selama 10 tahun di pemerintahan, setiap waktu saya bertemu masyarakat mendengar keluhan dan harapan mereka. Tapi empat tahun terakhir ini sedikit berkurang. Karena itu ke depan, kita akan lebih sering turun menemui rakyat," ujar SBY.
Dia enggan disebut melakukan kritik terhadap pemerintah ketika dirinya melakukan kunjungan ke daerah.
Dikatakan olehnya, dalam beberapa kali kesempatan, SBY menyampaikan bahwa sudah banyak capaian dari pemerintahan Jokowi.
"Tetapi di sana sini, terus terang juga masih ada kekurangan dan permasalahan," kata dia.
Dirinya juga sempat menceritakan pengalaman dua tahun lalu, ketika melakukan Tour de Java. Ketika itu, perjalanannya dianggap sebagai sebuah bentuk kritik terhadap pemerintah.
Terlebih, saat banyak masyarakat yang menyampaikan keluh kesahnya kepada dia. Padahal, SBY mengerti, semua keluhan itu, sudah diperbaiki oleh pemerintahan saat ini.
"Jadi tolong jangan dibenturkan antara saya dengan Pak Jokowi," tegasnya.