Menteri Yohana Sedih Dengan Kasus Kekerasan Ibu Kandung Terhadap Bayi Calista
"Himpitan ekonomi mestinya tidak menjadi penyebab orangtua bebas dan tega melakukan kekerasan pada anak."
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus panganiayaan ibu kandung terhadap Calista bayi berusia 15 di Karawang mendapat sorotan dari sejumlah pihak.
Bukannya mendapat pengasuhan yang baik dan kasih sayang, bayi tersebut justru berulang kali mendapat kekerasan fisik dari ibunya.
Puncaknya, bayi Calista harus meregang nyawa setelah koma 11 hari akibat benturan keras di bagian kepala yang menyebabkan pendarahan.
Baca: Aksi Jokowi-Ahok Buat Grace Natalie Jatuh Cinta Dengan Politik
"Saya sedih sekaligus menyayangkan kejadian tersebut", Ujar Yohana Yembise Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Jakarta (27/3/2018).
Menurut dia, seorang ibu yang seharusnya memberikan perlindungan kepada anaknya, justru melakukan kekerasan yang berujung kematian.
"Himpitan ekonomi mestinya tidak menjadi penyebab orangtua bebas dan tega melakukan kekerasan pada anak. Jangan lampiaskan frustasi kita pada anak-anak," katanya.
Baca: Pimpinan Golkar Kumpul, Airlangga Sebut Pertemuan Tak Bahas Soal Isu Dirinya Jadi Cawapres Jokowi
Menteri Yohana juga mengapresiasi langkah yang telah dilakukan pihak Kepolisian dalam menyelesaikan kasus tersebut.
Serta P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Kabupaten Karawang yang telah melakukan upaya pendampingan bagi pelaku.
Menurut Yohana, penegakan hukum tetap harus dilakukan dengan merujuk pada Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Baca: Soal Cak Imin Ngebet Jadi Cawapres, Fahmi Idris Sebut Barang Kecil
Agar dapat menimbulkan efek jera baik bagi pelaku maupun masyarakat agar tidak meniru perbuatan pelaku.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.