Deklarasi Pencapresan Prabowo Subianto Setelah Pilkada
Gerindra kini sedang menghitung kekuatan dukungan di luar Parpol terhadap pencapresan Prabowo.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Aryo Djojohadikusumo mengatakan partainya sudah bulat dalam mendukung Prabowo Subianto kembali bertarung memperebutkan kursi Presiden.
Gerindra kini sedang menghitung kekuatan dukungan di luar Parpol terhadap pencapresan Prabowo.
"Dukungan inrernal partai sudah bulat. Itu kan syarat pertama yang Pak Prabowo perlukan. Syarat kedua tentu saja dukungan dari masyarakat," ujar Aryo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (28/3/2018).
Dukungan masyarakat terhadap Prabowo tersebut menurut Aryo dapat dilihat dari hasil Pilkada 2018 serentak yang akan digelar Juni mendatang. Partainya menurut Aryo menunggu hasil pemilihan gubernur daerah yang dianggap vital, seperti Jabar, Jateng, Sumut, Sulsel, NTB, NTT, Kalbar,dan Bali, sebelum mendeklarasikan Prabowo.
"Ini provinsi penting apabila calon yang diusung Gerindra menang berarti kan dukungan Pak Prabowo sebagai tokoh nasional berarti dukungan masyarakat real," katanya.
Aryo yang merupakan keponakan Prabowo Subianto tersebut mengatakan Gerindra belum mendeklarasikan capres, karena masih adanya kemungkinan Parpol baru menggugat soal ambang batas pencalonan presiden. Bila ambang batas tersebut digugat dan kemudian dimenangkan, maka Gerindra akan langsung mendeklarasikan Prabowo sebagai Capres.
"Karena ini kan masih ada kemungkinan. Lima partai baru PSI, Garuda, Perindo, Berkarya dan PBB. 5 partai ada kemungkinan masih bisa gugat PT (presidensial treshold) . Mereka ikut pileg tetapi mereka tidak bisa ikut Pilpres. Mereka pihak yang dirugikan. Kalau mereka menggugat ke MK dalam waktu dekat dan dikabulkan gugatannya, ya jamin sehari setelah itu Pak Prabowo langsung deklarasi," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.