Gubenur BI Perry Warjiyo Mengemban Tugas Berat
Faisol Riza menuturkan Gubernur Bank Indonesia yang baru saja dipilih, Perry Warjiyo mengemban tugas yang sangat berat.
Editor: Content Writer
Anggota Komisi XI DPR RI Faisol Riza menuturkan Gubernur Bank Indonesia yang baru saja dipilih, Perry Warjiyo mengemban tugas yang sangat berat.
Karenanya ia menantikan gebrakan dari BI untuk menghadapi situasi politik yang semakin tidak menentu mengingat dalam waktu dekat akan digelar Pilkada Serentak dan Pemilu 2019.
Di satu sisi Faisol menilai, kinerja BI dalam tiga tahun terakhir gagal membantu pemerintah mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang sudah ditetapkan. Terlebih menghadapi tahun politik seperti saat ini.
“Tiga tahun terakhir BI gagal membantu pemerintah mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang sudah ditetapkan sebagai akibat nilai tukar rupiah yang selalu meleset dari asumsi makro. Masalahnya, tahun ini adalah tahun politik yang sangat rentan bila nilai tukar rupiah tidak stabil,” kata Faisol Riza dalam keterangan tertulisnya yang disampaikan kepada Parlementaria, Kamis (29/3/2018).
Politisi PKB ini pun mengingatkan BI agar senantiasa komit membantu pemerintah dalam mengembalikan nilai tukar rupiah sesuai asumsi makro ekonomi dalam APBN.
“Tugas berat Gubernur BI yang baru adalah membantu pemerintah untuk mengembalikan nilai tukar rupiah pada asumsi makro pemerintah dalam APBN yaitu di kisaran Rp13.400. Lonjakan nikai tukar rupiah saat ini tentu akan menekan APBN yang akan berdampak luas,” lanjutnya.
Mantan aktivis 1998 ini pun memahami sosok Perry Warjiyo ini adalah orang yang memiliki pengalaman. Sehingga diharapkan akan mampu menjalankan tugas dan amanat baru dengan baik sebagai Gubernur BI.
“Pak Perry yang berpengalaman ini dapat mengambil pelajaran penting dan segera mampu membalik keadaan hingga laju pertumbuhan ekonomi dicapai sesuai target sekaligus memiliki dampak luas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang lebih nyata,” harapnya.
Tugas berat Gubernur BI ini menjadi tantangan tersendiri bagi Perry, sehingga banyak pihak mengharapkan ekonomi Indonesia akan mampu stabil di tengah menghadapi situasi tahun politik dan pengaruh ekonomi global yang tidak menentu. (*)