Badan Informasi Geospasial Garap Aplikasi Android Peta dan Data Khusus Nelayan
Badan Informasi Geospasial (BIG) berencana membuat aplikasi peta laut untuk pemanfatan khusus nelayan.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Informasi Geospasial (BIG) berencana membuat aplikasi peta laut untuk pemanfatan khusus nelayan.
Kepala Bidang Penelitian BIG, Ibnu Sopyan menjelaskan aplikasi itu berisi berbagai data yang dapat memprediksi daerah tangkapan ikan, waktu menangkap ikan, dan kemungkinan jenis ikan yang ditangkap.
"Gunanya buat bapak dan ibu nelayan itu pasti nanti solarnya akan lebih efisien. Kemudian tangkapannya lebih banyak, income lumayan naik. Kesejahteraan juga akan ikut naik, itu yang bisa diambil manfaat dari data di aplikasi itu," kata Ibnu dalam acara Diseminasi Informasi Sosial dengan tema 'Peranan Informasi Geospasial untuk Peningkatkan Kesejahteraan Nelayan', di Rusun Waduk Pluit, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (3/4/2018).
Baca: Tenggak Miras Oplosan Usai Hajatan Mantu, Tiga Warga Jakarta Timur Dirawat
Ibnu menambahkan dalam aplikasi itu nanti berisi data pergerakan air, kecepatan angin, kedalaman laut dan informasi aman tidaknya nelayan melaut dengan kondisi tinggi gelombang yang ada.
Menurutnya, aplikasi tersebut akan setiap hari diperbarui (terpudate) sehingga manfaatnya sangat besar untuk nelayan.
"Tahun depan rencananya sudah bisa diakses di handphone Android oleh nelayan. Bapak ibu tinggal register dan itu gratis. Kita butuh nanti bantuan dukungan komisi VII DPR agar ini terealisasi dengan lancar," katanya.
Sedangkan, Anggota Komisi VII DPR RI Aryo Djojohadikusumo yang hadir, mengapresiasi sosialisasi informasi geospasial ini kepada nelayan Kepulauan Seribu.
"Saya mendukung sosialisasi ini dan segala yang dibutuhkan BIG agar aplikasi ini terealisasi. Aplikasi ini jelas menguntungkan nelayan untuk mencari ikan lebih cepat dengan pengunaan solar yang sedikit," katanya.
Baca: Pengamat: Aturan KPU Larang Koruptor Jadi Caleg Termasuk Hukuman Secara Politik
Wasekjen Gerindra ini menilai, nelayan Kepulauan Seribu sangat penting untuk bisa membaca peta.
Hal ini mengingat daerah jangkauan mencari ikan mereka semakin jauh sejak ada reklamasi.
"Penting untuk bisa membaca peta karena saat ini kita belum tuntas menggagalkan reklamasi," katanya.
Lebih lanjut Aryo meminta dukungan nelayan agar pihaknya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berhasil menghentikan reklamasi.
Dirinya menegaskan tidak ada bangunan dalam reklamasi yang diperuntukan bagi nelayan.
"Sudah saya cek, tidak ada itu rusun untuk nelayan, tempat penyimpanan ikan untuk nelayan. Reklamasi hanya akan membuat nelayan Muara Angke makin jauh mencari ikan. Dan itu Kita tidak mau," katanya.
Pada kesempatan itu Aryo juga berjanji tidak akan ada penggusuran dalam penataaan daerah pesisir di sepanjang pinggir Waduk Pluit.
"Warga akan ditata dengan baik, dibantu dalam mencari nafkah, penyediaan air bersih dan pengelolaan sampah dengan baik," katanya.