Bamsoet Minta IDI Tinjau Kembali Pemecatan Dokter Terawan
Menurut Bamsoet, DPR menghargai dan menghormati segala keputusan setiap organisasi termasuk IDI.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo angkat bicara mengenai polemik pemecatan Kepala RSPAD Gatot Subroto Dr Terawan Agus Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sementara waktu.
Menurut Bamsoet, DPR menghargai dan menghormati segala keputusan setiap organisasi termasuk IDI.
"Pertama tentu kami di Senayan ini harus melihat dari sisi formalistik. Pertama kita pasti harus menghargai apapun yang jadi keputusan suatu perkumpulan organisasi yang memiliki kode etik," ujar Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Baca: Gerindra Akan Patuhi Rencana KPU Larang Mantan Napi Maju Pileg 2019
Meskipun demikian Bamsoet meminta IDI untuk menjelaskan secara gamblang alasan pemecatan tersebut. Pasalnya surat putusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI untuk dokter terawan bocor ke publik dan menjadi polemik.
"Karena sebagian masyarakat menganggap, terutama para pasien yang berhasil disembuhkan oleh dr Terawan terhadap apa yang dilakukan dokter Terawan ini adalah memberikan pertolongan dan terobosan terhadap penyakit terutama yang terkait dengan jaringan otak," katanya.
Menurut Bamsoet, IDI harus meninjau kembali pemecatan dokter Terawan. Karena banyak testimoni masyarakat yang menyebut metode cuci otak dalam pengobatan stroke memberikan efek penyembuhan.
"Beberapa pasien telah memberikan testimoninya bahwa apa yang dilakukan dr Terawan adalah menyembuhkan bukan malah menimbulkan dampak dampak lain sehingga dengan demikian sanksi dari IDI itu juga harus ditinjau kembali, dibicarakan kembali lebih dalam terutama kepada kesatuan di mana dr Terawan bernaung, yaitu TNI AD," pungkasnya.
Sebelumnya pemcatan Dokter Terawan sebagai anggota IDI menjadi polemik. Pemecatan tersebut menjadi perbincangan setelah surat putusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI untuk dokter terawan bocor ke publik.
Hingga kini belum diketahui alasan pemecatan tersebut. Hanya saja dokter Terawan selama ini mengenakan metode cuci otak untuk mengobati stroke atau yang dikenal dengan brain flushing.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.