Puan Minta Buruh dan Pemerintah Terus Sinergi
"Pemerintah dan buruh harus bisenegri dalam membenahi banyak persoalan secara bersama,"
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani berharap pemerintah dan organisasi buruh bisa bersinergi membenahi banyak persoalan terkait buruh.
Hal ini dikatakan Puan saat membuka Kongres VI Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (5/4/2018).
Baca: Kapolda Jabar Punya Resep Khusus Atasi Hoaks dan Ujaran Kebencian Dalam Pilkada Jawa Barat
"Pemerintah dan buruh harus bisenegri dalam membenahi banyak persoalan secara bersama, sehingga ke depan yang berkaitan kesejahteraan buruh bisa meningkatkan dan sejahtera,” katanya dalam keterangan yang diterima.
Dia menjelaskan sinergi antara buruh yang diwakili organisasi buruh sangatlah penting untuk menghindari miskomunikasi.
Hal ini menyebabkan gejolak antara pemerintah dengan buruh yang bisa mengganggu jalannya roda perekonomian negara.
Baca: Indonesia Terkena Dampak Negatif Perang Dagang Cina-Amerika
"Secara perlahan dan bertahap kementerian yang membidangi tenaga kerja harus bisa proaktif untuk menghilangkan miskomunikasi ini agar tidak terjadi gejolak terutama di tahun pesta demokrasi,” ungkapnya.
Adanya kongres organisasi buruh seperti SBSI, kata dia, bisa menjadi cara efekif dan konkret untuk menjembatani suara buruh kepada pemerintah.
"Organisasi buruh bisa menjembatani yang terkadang kala ada salah pengertian dari buruh dan pemerintah,” ungkapnya.
Baca: Ada Perang Dagang Cina-Amerika, Pemerintah Diingatkan Hati-hati Buat Aturan
Ketua Umum SBSI, Muchtar Pakpahan mengatakan kehadiran Puan yang didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto sebagai semangat baru dalam perjuangan SBSI.
"Kami bahagia dengan kehadiran ibu kemari. Semoga kehadiran Ibu Puan saat ini membawa semangat baru dalam perjuangan ke depan. Sekedar mengingatkan saja, SBSI didirikan dari jiwa PDI,” ujarnya.
Dia pun menyampaikan nama Puan sudah menjadi pembicaraan di internal SBSI sebagai cawapres Jokowi pada 2019 mendatang sejak Agustus 2017 lalu.
Hal itu pun sudah disetujui korwil SBSI seluruh Indonesia.
"Namanya Ibu Puan Maharani. Itu mimpi kami. Mudah-mudahan ini sampai ke DPP PDI Perjuangan disampaikan Pak Hasto,” ungkapnya.
Sementara itu, Hasto mengatakan aspirasi SBSI dengan mendorong Puan sebagai cawapres Jokowi akan didengarkan oleh DPP PDI Perjuangan dan tentunya harus disepakati sesuai komitmen seluruh ketua umum partai pengusung Jokowi.
"Seluruh cawapres yang mendampingi Pak Jokowi akan dibahas setelah pelaksanaan Pilkada serentak,” jelasnya.