Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta-fakta tentang Pembunuh Pensiunan TNI AL: Baru Keluar Penjara hingga Punya Tato Khusus

Penangkapan Supriyanto berawal dari keributan yang terjadi di wilayah Pondok Labu, Rabu (11/4/2018) malam sekira pukul 01.00 WIB.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Fakta-fakta tentang Pembunuh Pensiunan TNI AL: Baru Keluar Penjara hingga Punya Tato Khusus
Tribunnews/JEPRIMA
Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar saat menggelar rilis atas kasus pembunuhan purnawirawan TNI AL Hunaedi, 83 tahun di Lobby Polres Jakarta Selatan, Kamis (12/4/2018). Polres Metro Jakarta Selatan menangkap seorang tersangka berinisial S (20) dengan barang bukti berupa sebilah pisau, sebuah jam tangan, dan pakaian yang digunakan pelaku. Tribunnews/Jeprima 

Supriyanto beraksi masuk pintu samping rumah dengan lompat tembok.

Kemudian di dalam Hunaedi, pelaku mencari barang berharga dan ditemukan uang di dompet dengan jumlah yang diambil Rp 3,2 juta.

Berhasil melancarkan aksinya, pelaku langsung melarikan diri.

Tak puas merampas harta korban, pelaku kembali lagi pada hari berikutnya.

Kamis (5/4/2018) sekira pukul 18.00 WIB, Supriyanto kembali untuk melakukan perampokan.

"Diawali mengetuk pintu, sempat korban ini membukakan pintu dan sempat menjawab, 'Ada apa lagi kamu ke sini?'," ujar Kapolres.

Kepergok, pelaku langsung mendorong pintu rumah korban.

Berita Rekomendasi

Supriyanto tergiur melihat uang senilai Rp 200 ribu yang berada di atas meja rumah.

"Dia melihat uang berada di atas meja Rp 200 ribu. Yang bersangkutan langsung ambil uang itu, tetapi ada perlawanan dari korban," ujar Indra.

Korban memegang tangan bertato tribal Supriyanto.

Pelaku mendorong korban, dan membenturkan kepalanya ke tembok.

Saat mau lari, korban masih berusaha melakukan perlawanan dengan mencegat pelaku di salah satu sudut rumah.

"Dia tidak bisa lewat, saat itu juga pelaku tidak berpikir panjang dan menusukan pisau ke dada korban dua kali, dan di tangan," ujar Indra.

"Setelah itu, lari lewat pintu belakang. Masuk ke dalam komplek sampai ke taman. Di situ pelaku melarikan diri," ujarnya.

Uang untuk bayar kontrakan dan beli baju

Uang hasil merampok di rumah Hunaedi digunakan Suprianto untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di antaranya membayar kontrakan dan beli baju.

"Buat bayar kosan, beli baju, beli celana," ujar Suprianto di Mapolres Jakarta Selatan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas