Nadia Mulya dan Ayahnya Sempat Emosi Bertemu Boediono Di Sukamiskin
Nadia Mulya, putri dari terpidana kasus dugaan korupsi dana talangan (bailout) Bank Century Budi Mulya, mengaku sempat kesal saat mantan gubernur Bank
Penulis: Fitri Wulandari
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nadia Mulya, putri dari terpidana kasus dugaan korupsi dana talangan (bailout) Bank Century Budi Mulya, mengaku sempat kesal saat mantan gubernur Bank Indonesia, Boediono tiba-tiba menemui dirinya dan ayahnya yang tengah bersama di Lapas Sukamiskin.
Emosi dirinya dan sang ayah sempat terpancing saat mantan wakil presiden RI tersebut memunculkan wajahnya pada awal 2016 lalu, setelah tidak pernah mengirim kabar.
Baca: Anies Disebut Paling Layak Dampingi Prabowo di Pilpres 2019
"Sejujurnya saat pertama kali bertemu (pak Boediono), (emosi) saya dan bapak saya agak sedikit meluap," ujar Nadia, saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/4/2018).
Artis yang kini fokus menjadi seorang presenter itu pun menambahkan, intonasi suaranya sempat meninggi saat itu.
Ia pun menjelaskan bahwa dirinya secara spontan kesal lantaran tidak terima sang ayah menjalani hukuman tersebut seorang diri.
"Bahkan saya meninggikan suara saya kepada pak Boediono juga, terkait kekecewaan kenapa hanya bapak saya sendiri yang harus menjalani ini sendiri?" kata Nadia.
Baca: Setya Novanto Akan Dirawat, Pegawai RS Permata Hijau Panik
Nadia bahkan mengibaratkan ayahnya seolah dilempar ke kandang singa tanpa ada satupun orang yang mengulurkan tangan untuk membantu.
"Ibaratnya bapak saya dilempar ke kandang singa, dan kalian tidak ada satupun yang memberikan bantuan apapun kepada bapak saya," tegas Nadia.
Kendati demikian wanita yang kini telah berkeluarga itu mengakui Boediono sempat memberikan sejumlah ide yang dianggap bisa menyelesaikan kasus tersebut tanpa harus ada tuntutan pidana.
Namun Nadia menilai ide tersebut terlambat karena ayahnya sudah terlanjur menjadi terpidana.
"Yang saya ketahui tidak ada, dia (Boediono) cuma mengatakan dia memberikan banyak sekali ide-ide yang menurut saya sangat (terlambat), itu saja, 'kita bikin pertemuan dengan media, kita bikin press conference kalau kebijakan tidak bisa dipidanakan', itu saja solusi dari beliau," tandas Nadia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.