PSI: Peringkat Naik, Bukti Pemerintah Jokowi Kredibel Kelola Utang
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengatakan, kenaikan tersebut membuktikan Pemerintah dan Bank Indonesia sangat kredibel mengelola utang.
Penulis: Dewi Agustina
Negara seperti China mengalami defisit anggaran 2,74 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Lalu India sebesar 7,1 persen PDB, sedangkan Malaysia 3,03 persen PDB.
Negara berkembang seperti Vietnam mengalami defisit anggaran hingga 6,5 persen PDB, Polandia 2,9 persen PDB, Argentina 7,3 PDB, sedangkan Kolombia 2,84 persen PDB.
"Jadi defisit kita aman 3 persenan. Bahkan Qatar negara kaya minyak defisit sampai 10 persen. Norwegia 5 persen, Brasil 10 persen," kata Rizal.
Sesat
Menurut Rizal, saat ini banyak pihak melihat utang dari nominalnya saja.
"Ini cara pandang yang sesat, tidak melihat utang dari progresifitas dan kapasitas ekonomi. Ini seperti anak SD melihat utang ayahnya atau utang perusahaan ayahnya. Kaget-kaget dia. Jadi, ukurannya adalah PDB," ujarnya.
Baca: Guru SMK di Balikpapan Tewas Digorok Adik Ipar
Rizal mengatakan rasio utang tertinggi atas PDB pernah terjadi di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Nilai utang pemerintah saat itu sebesar Rp 1.232,8 triliun dengan rasionya menjadi 88,7 persen terhadap PDB.
"Sudah sebesar 88,7 persen terhadap PDB, toh juga tidak seribut zaman Pak Jokowi yang hanya 27 persen atas PDB. Setelah masa itu, rasio utang pemerintah atas PDB mengalami tren penurunan. Sampai saat ini masih dibawah 30 persen. Rasio utang saat Pak Harto lengser sebesar 57,7 persen dari PDB, dilanjutkan zaman Pak Habibie menjadi 85,4 persen atas PDB. Bandingkan dengan saat ini yang hanya 27 persen," ucap dia.