Wakapolri: Kasus Novel Baswedan Tak Ditangani Sendiri
Ia menyebutkan meski telah setahun lebih berjalan dalam mengungkapkan, Polri terus berkomitmen untuk menjalin komunikasi bersama KPK.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
![Wakapolri: Kasus Novel Baswedan Tak Ditangani Sendiri](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wakapolri-komjen-syafruddin_20180415_153047.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menyatakan pihaknya telah berupaya menangani kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Ditemui di gedung Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Syafrudin menyebut dalam menangani kasus tersebut, Polri tak sendiri namun juga dibantu oleh pihak lain seperti KPK, Ombudsman, serta Komnas HAM.
Baca: Pengedar Sabu Untuk Riza Shahab Berhasil Ditangkap Polisi!
"Langkahnya semakin progresif karena yang nangani bukan hanya Polri. Semua sudah masuk teman-teman KPK sudah bergabung, Ombudsman sudah bergabung, Komnas HAM sudah memantau," ujarnya Minggu (15/4/2018).
Ia menyebutkan meski telah setahun lebih berjalan dalam mengungkapkan, Polri terus berkomitmen untuk menjalin komunikasi bersama KPK.
"Ya Polda Metro Jaya sudah berkoordinasi terus dengan KPK," tegasnya.
Dirinya pun enggan berkomentar terkait rencana pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta atau TGPF oleh beberapa pihak.
"Itu bukan domain Polri," katanya.
Penyidik KPK Novel Baswedan disiram air keras tepat satu tahun lalu atau 11 April 2017 oleh dua orang yang berboncengan sepeda motor.
Penyerangan tersebut dilakukan usai Novel pulang salat subuh di Masjid Al-Ikhsan dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System Polri bersama Australian Federal Police telah membuat sketsa wajah orang yang diduga penyerang Novel.
Sketsa berdasarkan rekaman closed-circuit television di tempat kejadian, dan berdasarkan keterangan dari 66 saksi.