Aris Budiman Masih Diperiksa oleh Internal KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih melakukan pemeriksaan secara internal terhadap Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih melakukan pemeriksaan secara internal terhadap Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman.
Pemeriksaan tersebut dilakukan terhadap Aris setelah membuat pernyataan kontroversial kepada awak media beberapa waktu lalu.
"Kami tunggu dulu karena kami kan masih banyak pekerjaan. Beliau saja masih kerja kok, kami tunggu dulu, tenang dulu. Yang pasti ada follow up," ujar Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (20/4/2018).
Saut enggan membocorkan hasil pemeriksaan sementara terhadap Aris. Saut berjanji akan membeberkan hasilnya setelah pemeriksaan terhadap Aris rampung.
"Nanti akan kami ungkap. Kami tunggu dulu seperti apa," tegas Saut.
Sebelumnya, usai pelantikan Deputi Penindakan KPK, Brigjen Firli, Jumat (6/4/2018) di Gedung Penunjang KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Direktur Penyidikan KPK, Brigjen Aris Budiman mengumpulkan wartawan dan meluapkan keluh kesahnya.
Curhatan Aris Budiman kian membenarkan adanya konflik internal yang terjadi di tubuh KPK.
"Ngumpul semuanya... biar tahu semua kelakuan di dalam (KPK). Ngumpul semuanya," kata Aris meminta awak media untuk berkumpul.
Dengan raut wajah penuhi emosi, Aris mengaku kecewa dengan KPK. Dia menyatakan menerima email internal KPK pada Jumat (6/4/2018) pagi tadi.
Email tersebut lanjut Aris mengenai proses perekrutan penyidik. Aris mengaku kecewa lantaran di email tersebut, salah seorang Kasatgasnya yang akan kembali ke KPK justru dituduh sebagai kuda troya.
"Hari ini saya terima email penerimaan pegawai, salah satu Kasatgas saya, saya minta kembali menjadi penyidik di KPK. Dan dia adalah penyidik yang baik. Termasuk penerimaan beliau, dan di dalam KPK dikembangkan seolah-olah ini seperti kuda troya," ungkap Aris.
Kuda troya merupakan istilah di dunia politik untuk menyebut musuh dalam selimut. Aris mengaku membalas email tersebut dengan menyatakan ia sebagai kuda troya bagi oknum di KPK.
"Saya balas email itu. Saya katakan bahwa saya adalah kuda troya bagi oknum-oknum yang manfaatkan kesucian KPK untuk kepentingan pribadi," tegasnya.
Setelah meluapkan emosinya, Aris bergegas meninggalkan Aula Gedung KPK. Aris enggan berkomentar banyak termasuk mengenai keputusan Polri untuk menariknya ke institusi asal.
"Saya masih di KPK," kata Aris.
Selain itu, Aris Budiman juga melontarkan pernyataan terkait kasus e-KTP, seusai pelantikan Deputi Bidang Penindakan Brigjen Firli, Jumat (6/4).
Menurut Aris, bos Biomorf Lone Indonesia dan Biomorf Mauritius, Johannes Marliem, yakni salah satu pemenang tender e-KTP yang telah tewas, tidak pernah diperiksa.
Ia juga mempertanyakan alasan KPK tidak menggeledah kantor Biomorf, meski ada surat penggeledahan.