Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Sedih Akhir Hidup Soesalit, Anak Semata Wayang RA Kartini

Anak pertama RA Kartini dan satu-satunya, Soesalit Djojoadhiningrat, lahir pada tanggal 13 September 1904.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kisah Sedih Akhir Hidup Soesalit, Anak Semata Wayang RA Kartini
Kolase Tribun Jabar
RA Kartini dan sang putra, Soesalit Djojoadhiningrat. 

TRIBUNNEWS.COM - Anak pertama RA Kartini dan satu-satunya, Soesalit Djojoadhiningrat, lahir pada tanggal 13 September 1904.

Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun.

Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

Sosok Soesalit seolah 'terlupakan', padahal sumbangsih ibunya terhadap Indonesia harusnya diganjar beribu-ribu pujian.

Sejak kecil, Soesalit harus merasakan kepiluan ditinggal pergi ibu untuk selamanya.

Saat itu, ayah Soesalit adalah Bupati Rembang, Raden Mas Adipati Ario Djojoadiningrat.

Ketika Soesalit berusia delapan tahun, Ario Djojodiningrat menyusul sang istri ke hadapan Sang Pencipta.

Berita Rekomendasi

Soesalit yang sudah tak punya ibu dan ayah di usia muda itu kemudian diurus oleh kakak tiri tertuanya Abdulkarnen Djojoadiningrat.

Mulai dari urusan sekolah hingga pekerjaan.

Abdulkarnen nantinya memangku jabatan sebagai Bupati Rembang menggantikan ayahnya.

Soesalit Djojoadhiningrat bersekolah di Europe Lager School (ELS), sekolah elit untuk anak Eropa dan pembesar pribumi.

Kartini pun dulu bersekolah di tempat tersebut sebelum akhirnya 'ditarik pulang' untuk dipingit.

Setelah lulus dari ELS, Soesalit meneruskan pendidikannya di Hogare Burger School (HBS) Semarang dan berlanjut ke Recht Hoge School (RHS) Jakarta.

Baru setahun di RHS, Soesalit memilih pergi dan bekerja sebagai pegawai pamong praja kolonial.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas