TNI-Polri Motivator Perekat Persatuan dan Kesatuan
Eksistensi, kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dipertaruhkan di pundak Prajurit TNI-Polri
Penulis: FX Ismanto
Laporan Puspen TNI, Kolonel Laut (KH) Agus Cahyono
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Eksistensi, kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dipertaruhkan di pundak Prajurit TNI-Polri. Untuk itu, TNI dan Polri harus menjadi solusi dan motivator perekat persatuan dan kesatuan.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. didampingi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kasad Jenderal TNI Mulyono, saat memberikan pengarahan dihadapan 5.000 Prajurit TNI dan Polri se-wilayah Sumatera Selatan, bertempat di Gedung GOR Palembang Sports Convention Center (PSCC), Jl. POM IX No. 1 Lorok Pakjo, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (20/4/2018).
Panglima TNI mengungkapkan bahwa hingga saat ini TNI dan Polri sebagai aparat negara, masih mendapatkan kepercayaan yang sangat tinggi dari rakyat dalam menjaga pertahanan dan keamanan di Bumi Pertiwi ini. “Oleh karena itu, apapun yang dilakukan oleh TNI dan Polri harus senantiasa tetap menjaga kehormatan, nama baik, kepercayaan dan amanah dengan sungguh-sungguh,” katanya.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, anggota TNI-Polri yang bertugas di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya patut merasa terhormat dan bangga, karena mendapat kepercayaan untuk mendedikasikan pengabdiannya di wilayah yang luas dengan permasalahan yang kompleks dan menuntut pengabdian yang tulus. “Tidak banyak prajurit mendapatkan kesempatan dan pengalaman yang sangat berharga seperti ini. Saya memahami bahwa bertugas di Sumatera Selatan dan sekitarnya tidak ringan, karena memiliki keunikan dan tantangan tersendiri,” jelasnya.
Panglima TNI mengatakan bahwa contoh pentingnya persatuan dan kesatuan yang ditunjukkan dalam bentuk kerja sama yang baik adalah penanganan kasus narkoba yang saat ini semakin marak. “Beberapa waktu yang lalu TNI-Polri berhasil menyita narkoba dalam jumlah yang fantastis. Demikian pula keberhasilan penanganan penyanderaan di Papua oleh kelompok separatis bersenjata,” ungkapnya.
Di sisi lain Panglima TNI kembali mengingatkan bahwa kegiatan politik pada tahun 2018 ini akan dilaksanakan Pilkada serentak di 171 wilayah seluruh Indonesia dan Tahapan Pemilu 2019 tentunya akan diwarnai dengan pengerahan massa dan kampanye. Kegiatan tersebut rawan disusupi oleh berbagai isu negatif dan berpotensi untuk berkembang menjadi tindakan yang lebih ekstrim atau terjadinya tindakan anarkisme. “TNI dan Polri harus memegang teguh netralitas dan bagi prajurit TNI hanya ada satu komando tegak lurus dari Panglima TNI,” tegasnya.
“Saya beserta Kapolri sepakat bahwa sudah menjadi tugas TNI-Polri dalam Pilkada serentak 2018 maupun Tahapan Pemilu 2019 untuk menjamin kelancaran, keamanan, dan kesuksesannya. Tugas tersebut meliputi pengamanan distribusi logistik, kampanye, pelaksanaan dan penetapan, hingga pasca penetapan hasil Pilkada, yang harus berjalan tertib dan aman,” kata Panglima TNI.
Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Kasad Jenderal TNI Mulyono beserta pejabat TNI lainnya, melaksanakan makan bersama prajurit TNI dan Polri se-wilayah Sumatera Selatan. “Makanan dan kuliner khas Palembang memang sangat enak rasanya,” ucap Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. (*)