Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PDIP: Survei Kompas Tunjukkan Masyarakat Masih Inginkan Jokowi Pimpin Indonesia Untuk Periode Kedua

Elektabilitas Jokowi yang terus naik dibanding kandidat lainnya menunjukkan bahwa Jokowi memang masih diinginkan

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in PDIP: Survei Kompas Tunjukkan Masyarakat Masih Inginkan Jokowi Pimpin Indonesia Untuk Periode Kedua
Capture video
Jokowi Menang Telak Lawan Prabowo dan Gatot Jika Pemilu Digelar Hari Ini, Begini Hasil Survei Kompas 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil Survei Litbang Kompas menunjukkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang masih diinginkan oleh masyarakat untuk memimpin Indonesia lagi lima tahun kedepan.

Demikian menurut Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Charles Honoris kepada Tribunnews.com, Senin (23/4/2018) tatkala melihat elektabilitas Jokowi naik menjadi 55,9 persen dari sebelumnya enam bulan sebelumnya, elektabilitas Jokowi masih 46,3 persen.

"Elektabilitas Jokowi yang terus naik dibanding kandidat lainnya menunjukkan bahwa Jokowi memang masih diinginkan oleh masyarakat untuk memimpin Indonesia lagi lima tahun kedepan," ujar anggota Komisi I DPR RI kepada Tribunnews.com.

Dia meyakini, elektabilitas Jokowi sangat mungkin akan terus naik dibanding Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang justru terus meangalami penurunan.

"Dalam enam bulan terakhir ini saja elektabilatas Jokowi naik dari 46,3% menjadi 55,9 dan sangat mungkin akan terus naik," jelasnya.

"Saya percaya masyarakat sekarang ini melihat hasil nyata dari kinerja yang sudah dilakukan oleh pemerintahan Jokowi," tambahnya.

Maka dari itu, lebih jauh kata dia, tuduhan terhadap Jokowi yang melakukan pencitraan sangat tidak benar.

Berita Rekomendasi

"Masyarakat kita sudah bisa membedakan siapa yang hanya sekedar membangun isu atau narasi pencitraan atau yang memang terbukti nyata melakukan kerja untuk masyarakat luas," tegasnya.

Kalaupun selama ini Jokowi dianggap hanya pencitraan belaka, imbuhnya, nyatanya hasil survey terhadap Jokowi terus naik.

Dia tegaskan, ini membuktikan kalau Jokowi semakin dicintai oleh rakyat karena kerjanya, dan hasilnya bisa dirasakan sampai wilayah terpencil di Indonesia.

Untuk itu pula ia berharap Pemilu 2019 nanti sebaiknya dijadikan sebagai momentum untuk menentukan pemimpin yang memang sudah terbukti siap bekerja untuk rakyat, bangsa dan negara.
"Ukurannya adalah kerja-kerja dan hasil kinerjanya tersebut dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, dan pak Jokowi sudah melakukan itu semua," jelasnya.

Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Presiden Joko Widodo mengalami kenaikan. Sementara elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi penantang terkuat petahana justru mengalami penurunan.

Dikutip dari Kompas hari ini, Senin (23/4/2018), responden yang memilih Jokowi apabila pilpres digelar saat ini mencapai 55,9 persen. Angka itu meningkat dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya, elektabilitas Jokowi masih 46,3 persen.

Sementara itu, potensi keterpilihan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 14,1 persen, turun dari hasil survei enam bulan lalu yang merekam angka 18,2 persen.

Survei ini dilakukan pada 21 Maret-1 April 2018 sebelum Prabowo menyatakan kesiapannya maju sebagai calon presiden di Rakornas Partai Gerindra, 11 April lalu.

Penurunan elektabilitas tidak hanya terjadi pada Prabowo, tetapi juga pada calon potensial lainnya.

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang sebelumnya dipilih 3,3 persen kini jadi 1,8 persen. Calon lainnya semakin susut keterpilihannya menjadi kurang dari 1 persen.

Naiknya elektabilitas Jokowi dan turunnya potensi keterpilihan tokoh-tokoh penantangnya bisa dijelaskan dari dua sisi.

Pertama, naiknya kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi. Kedua, masih kaburnya kepastian calon penantangnya untuk maju dalam Pemilu 2019.

Survei tatap muka ini dilakukan kepada 1.200 responden secara periodik oleh Litbang Kompas pada 21 Maret-1 April 2018. Populasi survei warga Indonesia berusia di atas 17 tahun.

Reponden dipilih secara acak bertingkat di 32 provinsi Indonesia dan jumlahnya ditentukan secara proporsional. Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen, margin of error plus minus 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas