Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nafsu Makan Novanto Dikabarkan Sempat Berkurang

Mantan Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi mengungkapkan bahwa mantan kliennya itu, sempat tidak makan usai pembacaan vonis dari pengadilan selam

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Nafsu Makan Novanto Dikabarkan Sempat Berkurang
capture video
Ekspresi Setya Novanto Setelah Divonis 15 Tahun Penjara oleh Majelis Hakim 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi mengungkapkan bahwa mantan kliennya itu, sempat tidak makan usai pembacaan vonis dari pengadilan selama 15 tahun.

Kata dia, ketika kembali ke rumah tahanan K4 KPK, Novanto hanya tertunduk lesu dan tidak terlihat beraktivitas bersama dengan tahanan lainnya.

Baca: Pernyataan Baru Pihak Keluarga Terkait Kematian DJ Avicii, Benarkah Dia Bunuh Diri?

"Dia sampai tidak mau makan setelah vonis kemarin," ucapnya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (26/4).

Dirinya mengaku sangat prihatin dan sedih mengenai nasib sahabatnya itu. Namun, Fredrich mengaku tidak ingin menanggapi lebih banyak mengenai hal tersebut.

"Saya hanya prihatin dan sedih saja kepada beliau. Saya juga tidak mau dulu bicara banyak dengan beliau," ucapnya.

Sejauh ini, yang dia mengerti, Novanto hanya pasrah kepada Tuhan dan terus beribadah di dalam rutan. Mantan ketua DPR itu juga menyerahkan semuanya kepada tim kuasa hukum.

Berita Rekomendasi

"Beliau hanya bisa pasrah kepada Allah dan mengatakan 'nasib saya harus diperlakukan demikian ya?' Kalau saya tergantung dari kuasa hukum beliau," ungkapnya.

Pengacara Novanto, Firman Wijaya menjelaskan usai persidangan Selasa (24/4) Novanto terlihat lemas hingga di Rumah Tahanan. Hal itu juga tampak terlihat ketika berada di ruang tunggu tahanan KPK di Pengadilan Tipikor.

"Iya terlihat sempat lemas. Apalagi melihat istrinya nangis juga," ujarnya.

Untuk kabar terakhir, Firman tidak mengerti secara pasti mengenai hal itu. Kuasa hukum, hari ini memberikan kesempatan untuk mantan ketua umum Golkar itu hanya bertemu dengan keluarganya. Sementara pengacara saat ini masih dalam perbincangan untuk pertimbangan banding atau tidak atas keputusan hakim.

"Kami masih fokus untuk pertimbangan banding atau tidak? Jadi, hari ini kami berikan kepada keluarga saja yang menjenguk. Kami berharap, beliau tetap baik-baik saja," jelasnya.

Denda Berlebihan

Firman Wijaya menjelaskan, bahwa denda dari putusan majelis hakim sebanyak Rp 500 juta dan juga pengembalian uang sebesar 7,3 juta US dollar terlalu berlebihan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas