Kampus Jadi Tempat Tumbuh Kembangnya Paham Radikal, 39 Persen Mahasiswa Sudah Terpapar
Hasil penyidikan aksi teror semakin menegaskan kampus tempat tumbuh dan berkembang paham radikal yang kemudian menumbuhkan bibit teroris baru
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Tribun Jateng, Rival Almanaf
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Jenderal Polisi Budi Gunawan menyatakan, sebanyak 39 persen mahasiswa di Indonesia sudah terpapar paham radikal.
Ini disampaikan Budi saat mengisi ceramah umum di Universitas Wahid Hasyim, Semarang, Sabtu (28/4/2018).
Budi memaparkan angka tersebut didapat dari hasil penelitian BIN tahun 2017.
Dalam ceramah umum bertajuk Strategi Perguruan Tinggi untuk Menangkal Paham Radikalisme dan Terorisme tersebut ia mengungkap, hasil penyidikan aksi teror semakin menegaskan kampus tempat tumbuh dan berkembang paham radikal yang kemudian menumbuhkan bibit teroris baru.
"Saya mencontohkan Bahrun Naim adalah pemuda yang mulai melibatkan diri dengan kegiatan radikal saat kuliah di Universitas Sebelas Maret Surakarta," ungkapnya.
Dari temuan itu ia melihat bahwa lingkungan kampus adalah target kelompok radikal untuk mengekspansi ide dan ideologi calon-calon teroris yang baru.
"Hasil survei BIN tahun 2017 menyebutkan 39 persen mahasiswa telah terpapar gerakan radikal ada 15 provinsi yang kini menjadi perhatian kami dan terus kami amati pergerakannya," imbuhnya
Dari 15 provinsi tersebut ia mengungkap ada tiga perguruan tinggi yang menjadi perhatian utama karena menjadi basis penyebaran paham radikal. Budi Gunawan memang tidak menyebut secara gamblang tiga perguruan tinggi tersebut.
"Fenomena ajaran radikal di kalangan mahasiswa memanfaatkan kepolosan secara psikologi pada mahasiswa yang masih dalam proses pencarian jatidiri," katanya dalam kegiatan yang juga merupakan konggres ke-6 BEM PT Nahdatul Ulama Se Indonesia.
Usai memaparkan materi, BIN dan mahasiswa sepakat untuk menggelar aksi deklarasi untuk menolak segala bentuk aksi radikal yang mengatasnamakan agama.
“Intoleransi bukanlah budaya bangsa Indonesia sehingga segala bentuk radikalisasi tidak sesuai dengan idiologi bangsa," imbuh Presidium BEM PTNU Se Nusantara, Bustoni Aftoni.
Ia menjelaskan, mahasiswa khususnya dari kalangan PTNU sejak dini telah dibekali paham Aswaja. Paham tersebut diharapkan mampu menjadi pelopor untuk menolak dengan tegas paham radikal. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kepala BIN Sebut 39 Persen Mahasiswa di Indonesia Terpapar Faham Radikal, 3 PT Jadi Perhatian, http://jateng.tribunnews.com/2018/04/28/kepala-bin-sebut-39-persen-mahasiswa-di-indonesia-terpapar-paham-radikal-3-pt-jadi-perhatian.
Penulis: rival al-manaf
Editor: muslimah