Indonesia Tegaskan Komitmennya Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Perbatasan
Bersama Malaysia dan Thailand, Indonesia berkomitmen meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kerja sama konektivitas dan infrastruktur
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bersama Malaysia dan Thailand, Indonesia berkomitmen meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kerja sama konektivitas dan infrastruktur di daerah perbatasan.
Kesepakatan tersebut dibahas pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indonesia, Malaysia, Thailand–Growth Triangle (IMT-GT) ke-11, Sabtu (28/4/2018) di Singapura.
Baca: Kim Jong Un Janji Akan Tutup Pusat Uji Coba Nuklir Punggye-ri
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita hadir mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Mendag menyampaikan kembali pesan Presiden Joko Widodo yang menegaskan bahwa negara anggota harus berperan aktif dan berkontribusi nyata dalam meningkatkan perdagangan dalam IMT-GT.
Baca: Seleksi Terbuka Calon Legislatif PSI Jadi Tradisi Baru Politik di Tanah Air
"Presiden mengajak seluruh warga Indonesia untuk bersama-sama mengembangkan kerja sama IMT-GT menjadi kerja sama yang lebih inovatif dan kompetitif agar dapat memberikan manfaat konkret bagi masyarakat Indonesia, terutama 10 provinsi yang masuk dalam kawasan IMT-GT, terlebih lagi bagi masyarakat yang berada di daerah perbatasan Malaysia dan Thailand,” ungkap Mendag seperti dikutip Tribunnews.com dari keterangan tertulis, Minggu (29/4/2018).
Baca: Rieke Diah Pitaloka: Harus Ada Perbaikan Aturan Mengenai Tenaga Kerja Asing
IMT-GT merupakan kerja sama subregional antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand di bidang ekonomi yang melibatkan 10 provinsi di Sumatra, 8 provinsi di Malaysia, dan 14 provinsi di Thailand.
Kerja sama ini diharapkan berperan dalam meningkatkan perekonomian di kawasan dan berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi seluruh wilayah ketiga negara, bahkan ASEAN secara keseluruhan.
"Dukungan dan kerja sama yang baik antara pelaku usaha, pemerintah daerah dan pusat, serta masyarakat sekitar sangat diperlukan terutama dalam menyusun dan melaksanakan proyek pembangunan untuk mewujudkan wilayah subregional yang berdaya saing, terutama di era ekonomi global,” ujar Mendag.
Menandai peringatan hari jadi ke-25, para Kepala Negara IMT-GT mencatat dan mengapresiasi capaian ekonomi yang diraih.
Selama periode 2016, pertumbuhan ekonomi 32 provinsi IMT-GT mencapai 4,4% mendekati pertumbuhan ekonomi ASEAN yang mencapai 4,8%.
Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita penduduk di wilayah IMT-GT mencapai USD 14.557, atau meningkat 26,5% dibandingkan PDB tahun 2011 yang sebesar USD 11.508.
Capaian lain yang cukup signifikan adalah pertumbuhan infrastruktur yang menghubungkan ketiga kawasan IMT-GT, khususnya konektivitas udara. Dari semula hanya 9 bandara internasional di tahun 1995, diproyeksikan tumbuh menjadi 28 bandara internasional pada tahun 2018.
Sementara itu, konektivitas laut yang khusus menghubungkan Indonesia (Sumatra) dengan Malaysia yang sudah sejak lama dicanangkan, yaitu jalur pelayaran untuk Ro-Ro Dumai–Melaka, disepakati akan mulai beroperasi pada tahun 2019.
Ketiga Kepala Negara juga menegaskan kembali komitmennya memperkuat daya saing wilayah IMT-GT dengan mengimplementasikan 38 proyek pembangunan infrastruktur konektivitas (Physical Connectivity Projects) senilai USD 47 miliar.
Di dalamnya termasuk pembangunan dan perbaikan konstruksi jalan, jembatan, pelabuhan laut, bandara, fasilitas kepabeanan, serta infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Diharapkan perbaikan tersebut dapat meningkatkan jaringan produksi dan memastikan lancarnya arus barang, jasa, dan penumpang di kawasan IMT-GT.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.