Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Acara Musrenbangnas, Jokowi Ingatkan Pentingnya Penyederhanaan Perizinan

"Apa itu yang namanya buang-buang waktu? Ya cara kerja kita yang bertele-tele, itu buang-buang waktu," katanya

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Di Acara Musrenbangnas, Jokowi Ingatkan Pentingnya Penyederhanaan Perizinan
Biro Pers Setpres/Rusman
Presiden Joko Widodo dalam acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2018 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo, dalam acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2018 di Hotel Grand Sahid Jaya, mengingatkan mengenai betapa mahalnya waktu yang tidak kita manfaatkan dengan baik.

Oleh karena mahalnya waktu itu, dirinya mewanti-wanti soal musuh terbesar bagi kita, yakni membuang-buang waktu.

Baca: Membaik Pascaoperasi, Novel Baswedan Sudah Dapat Membaca Buku

"Apa itu yang namanya buang-buang waktu? Ya cara kerja kita yang bertele-tele, itu buang-buang waktu. Gaya kerja kita yang jelimet, itu juga buang-buang waktu. Yang namanya rantai birokrasi yang panjang itu juga buang-buang waktu. Yang namanya rantai perizinan (yang panjang) itu juga sudah harus ditinggalkan," ujar Presiden seperti dikutip dari keterangan pers Istana Kepresidenan, Senin (30/4/2018).

Menurut Presiden, dengan perkembangan teknologi yang makin memudahkan seperti sekarang ini, potensi produktivitas juga akan semakin meningkat.

Namun, sering sekali potensi produktivitas itu terhambat dan tidak mampu dimanfaatkan hanya karena pola pikir yang masih belum berubah.

"Kalau pola pikir kita masih seperti itu (perizinan berbelit dan rumit) ya sudah, akan sulit untuk maju," ucapnya.

Presiden Joko Widodo, dalam acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2018 di Hotel Grand Sahid Jaya
Presiden Joko Widodo, dalam acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2018 di Hotel Grand Sahid Jaya (Biro Pers Setpres/Rusman)
Berita Rekomendasi

Kepala Negara kemudian menyinggung soal angka ekspor dan investasi Indonesia yang kini sudah tertinggal dengan negara-negara tetangga.

Data yang ada menyebutkan bahwa Indonesia tertinggal dengan Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Bahkan, bukan tak mungkin di masa mendatang juga terkejar oleh negara-negara seperti Laos dan Kamboja bila masih terus terjebak pada rutinitas.

"Oleh karena itu, kalau mau ada yang investasi, buka lebar-lebar. Apalagi kalau yang orientasinya ekspor. Jangan justru izinnya diruwetkan, ditinggal betul kita nanti," tuturnya.

Ia melanjutkan, pola kerja seperti diskusi yang bertele-tele dan rantai birokrasi yang sangat panjang sudah seharusnya segera ditinggalkan.

Baca: Cerita Susi tentang Persekusi yang Dialaminya di Arena CFD

Begitu pula dengan proses perizinan yang saat ini Presiden sebut masih membutuhkan waktu yang sangat lama.

"Saya sampaikan kenapa sangat lama karena masih ada yang hitungannya tahun, bulan, dan minggu untuk mengurus izin. Mestinya sekarang ini hitungannya harus jam. Kalau Bapak/Ibu mengeluarkan izin masih berminggu-minggu, apalagi bertahun-tahun, lupakan kalau kita mau maju," kata Presiden.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas