Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gerindra Bantah Berada di Belakang Orang yang Kenakan Kaos #GantiPresiden2019 di CFD

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani membantah partainya terlibat atau memobilisasi‎ massa ke acara tersebut

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Gerindra Bantah Berada di Belakang Orang yang Kenakan Kaos #GantiPresiden2019 di CFD
capture video
Mahfud MD Angkat Bicara Terkait Video Tindakan Intimidasi Terhadap Wanita dan Anak di Car Free Day 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - sejumlah orang yang mengenakan kaos bertagar #GantiPresiden2019 ‎kedapatan mengolok-ngolok sekelompok orang yang mengenakan kaos bertagar #DiaSibukKerja yang merupkan pendukung Joko Widodo (Jokowi).

Peristiwa tersebut terjadi pada acara Car free Day di Jalan Thamrin, Minggu kemarin, (29/4/2018). ‎

Baca: Persekusi Di Car Free Day, Ace Hasan: Tahapan Pilpres Belum Mulai, Tapi Sudah Semena-mena

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani membantah partainya terlibat atau memobilisasi‎ massa ke acara tersebut.

"Enggak ada. Enggak ada kaitannya dengan Parpol," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/1/2018).

Baca: Jenderal Tito Takjub Bocah 3 Tahun Hapal Pancasila, Begini Faktanya

Berita Rekomendasi

Adapun kehadiran Ketua Gerindra Jakarta, Muhamad Taufik dalam dalam acara Car Free Day menurut Muzani bukan berarti ada keterlibatan Parpol. Menurutnya, siapapun boleh hadir diacara Car Free Day.

"Siapapun boleh hadir kan bisa saja. saya bisa hadir kamu juga bisa hadir siapapun boleh hadir," tuturnya.

Terkait sejumlah orang yang mengenakan kaos bermuatan politis seperti kaos bertagar #GantiPresiden2019 atau kaos bertagar #DiaSibukKerja, menurut Muzani merupakan hal yang lumrah.‎

Baca: Anggotanya Dipersekusi dan Diintimidasi Oknum #2019GantiPresiden, Ketua JAMAN DKI Bakal Lapor Polisi

Ia mengatakan hal tersebut merupakan bagian dari cara untuk mengekspresikan pikiran atau dukungan politik.

‎"Pilpres itu adalah sarana demokrasi bagi rakyat untuk menentukan pilihannya untuk mengganti atau tidak mengganti jadi saya kira itu sesuatu yang sah dalam demokrasi untuk rakyat untuk mengambil tindakan-tindakan ekspresi,"pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas