BKKBN dan TNI Berkomitmen Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Hingga Pelosok Desa
Kepala BKKBN Pusat Sigit Priohutomo mengungkapkan bagaimana perkembangan program KKBPK diseluruh penjuru Indonesia.
Editor: Content Writer
Peringatan Hari Jadi Hulu Sungai Utara (HSU) Ke 66 sekaligus Pencanangan TNI Manunggal KB Kesehatan (TMKK) Tingkat Nasional berlangsung meriah dan sukses.
Kegiatan ini dihadiri Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto, Plt Kepala BKKBN Pusat Sigit Priohutomo, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, dan Kapolda Kalsel Brigadir Jendral Polisi Drs Rachmat Mulyana, serta staff Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dan Kementerian Kesehatan.
Pada kesempatan ini, Kepala BKKBN Pusat Sigit Priohutomo mengungkapkan bagaimana perkembangan program KKBPK diseluruh penjuru Indonesia. Menurutnya, perkembangan Program KKBPK sangat dinamis dan sangat dipengaruhi oleh berbagai perubahan lingkungan strategis, terutama pada era desentralisasi saat ini, mekanisme operasional program KKBPK relatif belum berjalan secara optimal.
Ini disebabkan terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga lini lapangan, infrastruktur program KKBPK terutama di wilayah tertinggal, terpencil dan perbatasan, dan dana operasional lini lapangan merupakan dinamika program KKBPK yang membutuhkan penyelesaian sesegera mungkin.
Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini TNI telah membantu BKKBN dengan melibatkan Babinsa dan tenaga lini lapangan yaitu Petugas Penyuluh KB atau PLKB yang telah alih kelola sebagai tenaga pusat untuk menjadi tenaga penggerak dan motivator di lapangan.
Dengan adanya pemaduan dan integrasi kegiatan yang sinergis dengan TNI dan lintas sektor lain, baik lembaga eksekutif dan legislatif daerah, LSM, sektor swasta serta tokoh agama dan masyarakat, maka dapat memperkuat kembali program KKBPK di lapangan.
Pencanangan Baksos TNI Manunggal KB-Kesehatan merupakan momentum penting yang diharapkan dapat berkontribusi nyata dan meningkatkan kesertaan masyarakat dalam program KKBPK.
Untuk itu BKKBN sangat menghargai jajaran TNI di daerah melalui peranan para Pangdam, Danrem dan Dandim beserta jajaran sampai lini lapangan yang telah pro aktif melakukan penyuluhan dan penggerakan kepada keluarga sasaran.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan strategis yang dapat menjangkau sasaran sampai dengan daerah terpencil dan tertinggal, dengan mendekatkan pelayanan program KKBPK kepada masyarakat untuk menjaga kualitas pelayanan dan kelangsungan ber-KB," ujarnya.
BKKBN sering melaksanakan kegiatan bakti sosial karena memiliki arti dan peran penting. Untuk ditingkat desa memprioritaskan sinergitas pembangunan fisik dan non fisik di desa tersebut dan memperhatikan program prioritas pemerintah lainnya.
Indonesia saat ini mengalami permasalahan gizi ganda, yaitu kekurangan gizi seperti wasting (kurus) dan stunting (pendek) pada balita, anemia pada remaja dan ibu hamil serta kelebihan gizi termasuk obesitas baik pada balita maupun orang dewasa.
"Sekitar 37 persen (hampir 9 juta) anak balita mengalami stunting (Riskesdas 2013) dan Indonesia adalah negara dengan prevalensi stunting ke 5 (lima) terbesar. Anak kerdil yang terjadi di Indonesia sebenarnya tidak hanya dialami oleh keluarga yang miskin dan kurang mampu, akan tetapi stunting juga dialami oleh keluarga yang tidak miskin atau yang berada di atas 40 persen tingkat kesejahteraan sosial dan ekonomi,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, menurut BKKBN semua pihak harus bekerjasama meningkatkan kesejahteraan keluarga yang dapat dilakukan di setiap desa di Kampung KB.
Kampung KB merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan pelayanan Program KKBPK kepada masyarakat dalam mengaktualisasikan 8 Fungsi Keluarga dan membangun karakter bangsa melalui perwujudan keluarga kecil bahagia sejahtera.
Sasaran Kampung KB utamanya adalah penduduk yang tinggal di wilayah miskin, padat penduduk, kurang memiliki akses kesehatan, terpencil, pesisir, kumuh dan kesertaan ber-KB nya masih rendah.
“Jumlah Kampung KB di HSU sudah baik, dan kami juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah,” ungkapnya.
BKKBN berharap pembentukan kampung KB dapat terus terselenggara dengan baik dan berkelanjutan serta penguatan dan percepatan program KKBPK.
Kampung KB merupakan sebuah lokus yang dijadikan sasaran untuk memadukan program dan kegiatan secara sistematis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara agar dapat merasakan manfaat dari pembangunan. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.