Zulkifli Siap Menjadi Wasit Debat Rizal Ramli dan Sri Mulyani
"Kalau soal debat tadi berpulang ke mereka berdua ya," kata Zulkifli usai bertemu Rizal Ramli
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan menanggapi santai soal tantangan debat soal utang dari pemerintah yang disambut mantan Menteri Kordinator Bidang Maritim Rizal Ramli.
Ia menyerahkan sepenuhnya kepada Rizal Ramli dan perwakilan pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Baca: Debat Sri Mulyani Dan Rizal Ramli Soal Posisi Utang Indonesia Ditunda
"Kalau soal debat tadi berpulang ke mereka berdua ya," kata Zulkifli usai bertemu Rizal Ramli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (3/5/2018).
Zulkifli pun mengaku siap apabila ditunjuk sebagai wasit debat antara Rizal dan Sri mulyani soal utang RI yang mencapai Rp 4000 triliun tersebut apabila diminta dan jadi digelar.
"Kalau saya disuruh jadi wasit saya siap saja," pungkasnya.
Sebelumnya, Rizal yang juga pernah menjabat sebagai menteri Keuangan, meminta diaturkan jadwal untuk berdebat dengan Sri Mulyani.
Hal tersebut disampaikan melalui akun Twitternya,@RamliRizal, Rabu (26/4/2018).
Berawal dari sebuah berita yang mengatakan jika Presiden Joko Widodo menantang partai oposisi yang mengkritik utang negara adu argumen soal data dengan Sri Mulyani.
Rizal Ramli terlihat tertarik dengan tantangan yang dilontarkan oleh Jokowi.
Dia bahkan menambahkan supaya diatur jadwal berdebat antara dia dan Sri Mulyani serta disiarkan di stasiun televisi.
Rizal Ramli mengatakan jika akan ketahuan mana yang memanipulasi data dan yang merupakan bagian dari masalah menurutnya.
@RizalRamli, "Wah ini asyik tolong diatur debat terbuka RR vs SMI di TV akan ketahuan siapa yangg manipulatif, dan merupakan bagian dari masalah."
Baca: Harapan Fredrich Yunadi dari Kesaksian Novanto di Hadapan Majelis Hakim Tipikor
Sebelumnya, Jokowi mempersilakan politikus yang ingin berdebat dengan Sri Mulyani tentang utang negara yang sekarang mencapai Rp 4.000 triliun.
Hal tersebut disampaikan Jokowi di program Acara Mata Najwa pada Rabu (25/4/2018).