Setya Novanto Pamit Dari ''Kos-Kosan'' ke ''Pesantren'' Dengan Senyum
Ia keluar mengenakan jaket kulit warna hitam dengan dalaman kaos hitam bergaris cokelat di bagian leher.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Narapidana korupsi Setya Novanto resmi pindah ke Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat pada Jumat (4/5/2018).
Novanto keluar dari pintu keluar Rutan Cabang KPK Klas I Guntur sekitar pukul13.30 WIB tanpa membawa barang apa pun di tangannya.
Namun sebelumnya beberapa petugas KPK yang keluar dari pintu keluar lapas sempat membawakan dua buah tas kantor berwarna cokelat gelap ke dalam mobil Kijang Hitam KPK.
Petugas KPK lain juga tampak memasukan sebuah plastik berisi air mineral ke dalam mobil tersebut yang sebelumnya dibeli di warung dekat rutan.
Ia keluar mengenakan jaket kulit warna hitam dengan dalaman kaos hitam bergaris cokelat di bagian leher.
Ia juga mengenakan sebuah celana jeans berwarna biru gelap dan septu kets warna hitam dengan sol putih.
Tampak di wajahnya senyuman tipis ketika ia melangkahkan kaki dengan lambat menuju kerumunan wartawan yang sudah menunggunya di depan pintu pagar rutan. Rambut pendeknya tertata rapi dan wajahnya terlihat bersih.
Tidak tampak kuasa hukum atau istrinya Deisti Astriani Tagor serta keluarga yang mendampinginya ketika hendak masuk pintu ke mobil.
Sebelum masuk ke mobil ia menyempatkan diri untuk berpamitan dan mengucapkan terima kasih kepada wartawan yang sudah menunggunya. Sambil tersenyum ia mengatakan bahwa kini dirinya akan meninggalkan "kos-kosannya" di KPK untuk menuju ke "pesantren" di Lapas Sukamiskin Bandung.
Ia mengatakan bahwa di "pesantren" itu dirinya akan banyak belajar dan berdoa.
"Pertama-tama saya terima kasih kepada seluruh wartawan yang ada di KPK. Saya sekarang mau pamit. Saya dari kos-kosan, saya akan menuju ke tempat pesantren. Yang di sana saya akan banyak belajar dan berdoa," kata Novanto.
Setelah itu ia juga mendoakan siapa pun yang menzalimi dirinya agar dimaafkan dan dibalas oleh Allah di dunia dan di akhirat.
"Dan tentu bagi siapa-siapa saja yang menzalimi saya, saya mohon diberikan, dan biarlah saya sendiri yang dizalimi. Dan mudah-mudahan bahwa mereka yang menzalimi dimaafkan, dan tentu yang dizalimi dibalas oleh Allah SWT baik di dunia dan di akhirat," kata Novanto tenang.
Dalam kata penutup perpisahannya sekali lagi ia meminta maaf.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.