Cerita Diplomasi Bebek Goreng dan Wisata Indonesia yang Buat TKI di Arab Saudi Batal Dihukum Mati
Hal itu disampaikan oleh Kasubdit Kawasan 2 Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Arief Hidayat saat menemani Ghalib warga negara Arab
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - “Tiga hari lalu kami dampingi beliau yakni Ghalib Nashir Albalawi dan keluarga mengunjungi Masamah binti Raswa Sanusi di Cirebon dan sengaja menaiki kereta untuk menunjukkan indahnya pemandangan Indonesia. Beliau juga senang masakan Indonesia terutama bebek goreng dan kami ajak ke Taman Safari, beliau juga menikmatinya.”
Hal itu disampaikan oleh Kasubdit Kawasan 2 Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Arief Hidayat saat menemani Ghalib warga negara Arab Saudi.
Ghalib merupakan majikan dari Masamah, yaitu TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang bekerja kepada Ghalib namun kemudian didakwa telah membunuh anak Ghalib yang berusia 11 bulan.
Baca: Seorang TKI Dibebaskan dari Hukuman Mati Setelah Dimaafkan Majikannya di Arab Saudi
Namun pada akhirnya Ghalib memaafkan Masamah yang sudah divonis pengadilan dengan qisas (perbuatan dibalas dengan perbuatan) sehingga Masamah akhirnya batal dihukum mati.
Sehingga sebagai apresiasi, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia serta PWNI mengapresiasi dengan mengajak berkeliling Indonesia.
“Kami ajak ke Cirebon menemui langsung Masamah didampingi oleh Plt Bupati Cirebon. Kami sampaikan bahwa hubungan kedua negara saling menghormati aturan dan hukum yang berlaku di negara masing-masing, banyak pertemuan yang dilakukan kedua negara,” imbuh Arief Hidayat.
Ghalib sendiri menyampaikan kepada awak media di Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Jakarta Selatan, Senin (7/5/2018) mengenai alasan kenapa dirinya memaafkan Masamah.
“Tujuan hidup kita adalah mencari ridho Allah SWT sehingga saya memaafkan Masamah. Saya amat terkesan dengan geografi dan masyarakat Indonesia yang ramah, saya merasa seperti di negeri sendiri,” ungkapnya dengan dibantu penerjemah.
Sementara Dubes Arab Saudi Osamah Mohammed Abdullah Shuibi mengapresiasi Ghalib dan pihak pemerintah Indonesia sebagai bentuk penghormatan atas tegaknya hukum di masing-masing negara.
Ia mengatakan peristiwa tersebut merupakan bukti persaudaraan dan persahabatan antara kedua negara juga tidak hanya terjadi di tingkat pemerintahan tapi juga di antara masyarakatnya.
“Tindakan memaafkan harus diapresiasi sebagai bentuk usaha untuk tidak larut dalam kesedihan dan menatap masa depan yang lebih baik, pasti sulit bagi keluarga untuk memaafkan tapi nyatanya berhasil dan tidak ada balasan yang pantas selain ridho dari Allah SWT.”
“Kita juga perlu apresiasi Kemenlu dan KJRI Jeddah yang telah mengajak keluarga korban untuk berwisata di Indonesia mulai dari Bandung sampai kawasan Puncak sebagai upaya untuk menhapus kesedihan. Ini lah bentuk persaudaraan antara kedua negara,” tegasnya.
Agar peristiwa yang sama tak terulang lagi Osamah menjelaskan bahwa seharusnya pemerintah Indonesia ikut memberikan sosialisasi peraturan dan hukum yang berlaku di Arab Saudi kepada WNI.