Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Yusril, PBB Tidak Akan Dukung Jokowi di Pilpres 2019

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengatakan jika PBB sudah pasti tidak akan mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kata Yusril, PBB Tidak Akan Dukung Jokowi di Pilpres 2019
Rizal Bomantama/Tribunnews.com
Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra saat ditemui di Markas PBB, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (9/4/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Firmansyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengatakan jika PBB sudah pasti tidak akan mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

Yusril mengatakan jika kesempatan bergabung dengan kubu lain masih sangat terbuka dan masih dalam tahap komunikasi.

"Kalau PBB ke pak Jokowi jelas tidak, tapi kemungkinan bergabung dengan kubu yang lain sangat terbuka, sampai hari ini pembicaraan terus berlangsung," ujar Yusril, Crown Palace, Tebet, Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Baca: Yusril Bantah PBB Akan Gabung Poros Ketiga Bareng Demokrat

Adanya isu mengenai Jokowi akan dijadikan cawapres, Yusril mengatakan itu hanya becandaan saja.

Menurutnya hal tersebut menunjukkan pendirian PBB tegas tidak mungkin mendukung Jokowi.

"Itu menunjukan bahwa pendirian PBB sudah tegas, untuk mendukung pak Jokowi tak mungkin, kalau beliau mau beliau jadi wakil aja itu mustahil lagi, bukan maksudnya untuk meledek, PBB tak mungkin mencalonkan beliau," katanya.

Berita Rekomendasi

Yusril mengatakan jika keputusan PBB sudah jelas untuk tidak mendukung Jokowi apalagi menjadi wakil itu mustahil.

PBB berkeyakinan bahwa dikepemimpinan Jokowi tidak ada kemajuan yang berarti, bahkan hidup rakyat semakin berat.

"Karena PBB berkeyakinan selama kepemimpinan beliau tidak ada kemajuan berarti yang tercapai oleh bangsa dan negara bahkan hidup rakyat makin berat utang makin besar dan demokrasi seperti terkekang," katanya.

Yusril menambahkan jika penggunaan pasal ujaran kebencian begitu banyak dan banyak ulama dikriminalisasi.

"Penggunaan-penggunaan pasal hate speech begitu banyak dan ulama-ulama dikriminalisasi dan Islam merasa ditekan jadi kita tidak mungkin mendukung kembali pak Jokowi di Pilpres 2019 mendatang," ujar Yusril.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas