Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cak Imin Usulkan Tangani Terorisme Dengan Tarekat

‎"Tirakat itu mematikan fisik, tidak makan dan minum di jam tertentu. Hanya itu, tapi kenapa itu engga dipakai,"

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Cak Imin Usulkan Tangani Terorisme Dengan Tarekat
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berharap narapidana terorisme tidak ditempatkan lagi di Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Narapidana Terorisme sebaiknya kata Cak Imin di tempatkan di penjara Nusakambangan.

"Sebetulnya sudah sejak sekarang dipindah per hari ini sudah tidak ada lagi di rutan Mako Brimob sudah selesai jangan diulang lagi. Disitu engga boleh lagi tahanan teroris. Tahanan teroris harus di Nusakambangan," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (11/5/2018).

Baca: Jenazah Narapidana Teroris Beni Samsutrisno Masih Disimpan Di Freezer RS Polri

Cak Imin mengaku memiliki konsep dalam menangani para narapidana teroris.

Menurutnya para teroris sebaiknya diikutkan ke dalam program tarekat.

"Itu jalan sufi menuju kedekatan Allah. NU punya jadi seluruh tahanan teroris dimasukan tarekat langsung di bawah naungan Habib Lutfi misalnya atau KH Said Aqil baru NU bisa tangani," katanya.

Dengan dimasukan ke Tarekat, para teroris diolah hati dan fisiknya.

Baca: Pekan Depan Partai Demokrat Deklarasi Dukungan Untuk Edy Rahmayadi Dalam Pilgub Sumut

Berita Rekomendasi

‎"Tirakat itu mematikan fisik, tidak makan dan minum di jam tertentu. Hanya itu, tapi kenapa itu engga dipakai," katanya.

Menurut Cak Imin harusnya konsep tersebut yang dipakai.

Baca: Ahok Tidur Nyenyak Saat Kerusuhan Di Mako Brimob Terjadi

NU telah melakukan pembinaan terhadap beberapa mantan Napi terorisme, meskipun jumlahnya tidak signifikan.

"Itu gampang sekali, yang kena, tiga tahun keluar saya kira yang ikut tarekat akan berubah kembali humanis, kembali NKRI. Kenapa engga dari dulu‎," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas