Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menhan: Ada Dua Ancaman, Nyata dan Tidak Nyata

"Ancaman belum nyata ini akan menjadi nyata bila Kedaulatan Negara, Integritas Nasional dan Keselamatan Negara Terganggu," katanya

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Menhan: Ada Dua Ancaman, Nyata dan Tidak Nyata
Tribunnews.com/Wahyu Firmansyah
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu. TRIBUNNEWS.COM/WAHYU FIRMANSYAH 

Laporan wartawan tribunnews.com, Wahyu Firmansyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu menjelaskan, ada dua bentuk ancaman fisik, yakni ancaman belum nyata dan ancaman nyata.

"Saya membagi bentuk ancaman Fisik menjadi dua bagian, yang pertama adalah ancaman belum nyata yaitu ancaman Perang Terbuka antar Negara, ancaman ini saya anggap masih sangat kecil kemungkinannya terjadi," ujar Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Baca: Peserta Aksi 115 Perlahan Mulai Tinggalkan Monas

Ryamizard mengatakan, ancaman belum nyata akan menjadi nyata ketika kedaulatan negara dan keselamatan negara terganggu.

"Ancaman belum nyata ini akan menjadi nyata bila Kedaulatan Negara, Integritas Nasional dan Keselamatan Negara Terganggu," katanya.

Ancaman nyata merupakan ancaman yang biasa dihadapi pada zaman sekarang dan yang akan terjadi di masa mendatang.

"Kemudian bentuk ancaman yang kedua adalah Ancaman Nyata yaitu jenis ancaman yang sedang kita hadapi pada masa kini dan yang sewaktu-waktu dapat terjadi dimasa datang," katanya.

BERITA REKOMENDASI

Menhan mengatakan, ancaman nyata merupakan terorisme, pemberontakan bersenjata, bencana alam, wabah penyakit dan penyalahgunaan narkoba.

"Jenis Ancaman Nyata yang saya maksudkan disini adalah Terorisme dan Radikalisme, Separatisme dan pemberontakan bersenjata, bencana alam dan lingkungan, pelanggaran wilayah perbatasan, perompakan dan pencurian sumber daya alam, wabah penyakit, perang siber dan intelijen, peredaran dan penyalahgunaan Narkoba," katanya.

Ryamizard mengatakan, ancaman nyata memerlukan analisi yang tepat dan akurat.

"Hal ini tentunya memerlukan analisis yang tepat dan akurat," katanya.

Baca: Saksi Ahli: Profesi Apapun Bisa Didakwa Jika Halangi Proses Hukum

Dia mengatakan jika sumber daya manusia menjadi kunci utama dalam perkembangan hal tersebut sehingga dapat membentuk SDM yang memiliki karakter dan kecintaan terhadap tanah air.


"Kualitas sumber daya manusia menjadi kunci utama dalam mencermati perkembangan tersebut agar terbentuk insan yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga harus memiliki karakter atau integritas dan kecintaan terhadap tanah air," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas