Ketua RT Cari Kabar Warganya yang Dikabarkan Ditembak Mati sebagai Terduga Teroris
Densus 88 Antiteror berhasil menembak mati empat orang yang diduga teroris di Terminal Pasirhayam, Cilaku, Cianjur, Jawa Barat
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror berhasil menembak mati empat orang yang diduga teroris di Terminal Pasirhayam, Cilaku, Cianjur, Jawa Barat pada Minggu (13/5/2018) dini hari.
Salah satunya pemuda berinisial BBN (Batti Bagus Nugraha) yang berdasarkan informasi yang dihimpun dari kepolisian beralamat di kawasan Jalan Utan Panjang III RT 009 RW 5 Utan Panjang Kemayoran, Jakarta Pusat.
Saat Tribunnews.com menyambangi alamat tersebut, Batti bersama orang tuanya sudah tidak tinggal di lokasi tersebut.
“Ayahnya sudah pindah ke Kebon Kosong, kalau Batti pindah ke Depok, Jawa Barat,” ujar Ketua RT 009, Muhammad Sayuti kepada awak media.
Saat Tribunnews.com menyambangi kawasan tersebut pada Minggu (13/5/2018) siang, para tetangga juga tengah berusaha mencari kabar mantan tetangganya tersebut.
Menurut Piras (16) salah seorang warga RT 002 RW 5 yang merupakan kawan Batti mendengar kabar bahwa yang bersangkutan meninggal dari status media sosial Instagram adik Batti.
“Di statusnya adik Batti bernama Agis mengatakan yang bersangkutan sudah meninggal, tapi saat dikonfirmasi ke ayahnya katanya masih hidup, tapi sedang sakit dan saat ini dibawa ke Kuningan, Jawa Barat,” ungkapnya.
Baca: Bom Meledak di Surabaya, Sandi Pastikan Asian Games Tak Terganggu
Batti sendiri dikenal sebagai sosok yang pendiam namun cukup bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
Batti juga dikenal sosok religius dan sempat mengajar pengajian anak-anak di sekitar situ.
“Dia rajin salat lima waktu di mushola dekat sini. Sempat mengajar mengaji anak-anak sekitar sini, anaknya pendiam tapi masih suka sosialisasi, main futsal, dan lain-lain.”
“Tapi dia pindah rumah ke sekitar sini juga, sejak itu jarang ke sini,” pungkasnya.
Sebelumnya anggota Kepolisian Densus 88 meringkus mobil Honda Brio silver dengan nomor polisi F 1614 UZ di kawasan Pasirhayam.
Saat coba diringkus mobil tersebut berusaha melarikan diri ke Terminal Pasirhayam dan melakukan perlawanan menggunakan senjata api di sana.
Batti (21) merupakan terduga teroris yang paling muda di antara tiga terduga teroris lainnya yaitu Dwi Cahyo Nugroho (23), Agus Riyadi (33), dan Haji Saputra (24).