Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PB PMII Kutuk Keras Aksi Terorisme di Surabaya

"Tidak ada pembenaran atas aksi teror terutama di tempat ibadah," ujar Ketua Umum PB PMII Agus Mulyono

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in PB PMII Kutuk Keras Aksi Terorisme di Surabaya
Surya/HABIBUR ROHMAN
PEMBERSIHAN - Petugas melakukan pembersihan diarea ledakan bom di pintu sisi selatan Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jl Ngagel Madya Nomor-1 Surabaya, Minggu (13/5/2018). Total korban ledakan ini mencapai 16 orang dan diantaranya meninggal dunia. Gereja Santa Maria Tak Bercela merupakan gereja pertama yang terjadi ledakan sebelum dua gereja lain di kawasan Jl Diponegoro dan Jl Arjuno SURYA/HABIBUR ROHMAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Agus Mulyono Herlambang menyerukan aksi simpati untuk mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi di Surabaya.

Selain itu, aksi tersebut juga merupakan tindakan biadab di luar batas kemanusiaan, serta sangat mencederai nilai-nilai kebhinekaan yang ada di Indonesia.

"Tidak ada pembenaran atas aksi teror terutama di tempat ibadah. Untuk itu, kami meminta agar aparat kepolisian untuk mengusut tuntas semua aksi teroris dan memastikan tidak terulang lg di tempat lain” tegasnya dalam keterangan pers yang diterima, Senin (14/5/2018).

”Selain itu, pemerintah perlu menjamin dan melindungi kepada semua warganya, agar dapat menjalankan hak-hak asasinya, termasuk hak untuk beribadah,” katanya menambahkan.

Seruan tegas juga disampaikan pada Pemerintah Pusat RI agar insiden ini tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi keuntungan pribadi atau golongan dan memecah-belah kerukunan bangsa.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengajak seluruh umat beragama untuk tetap satu dan tidak terpancing upaya adu domba antar agama.

Berita Rekomendasi

Selain itu, setiap elemen dan tokoh masyarakat Indonesia agar berhati-hati dalam menyampaikan informasi yang belum jelas kebenarannya dan berpotensi memicu sentimen keagamaan.

”Serta, kesadaran agar tiap elemen masyarakat kembali ke jati diri asali bangsa Indonesia yang menghargai keberagaman dan toleransi,” ucapnya.

Diketahui, pada Minggu (13/5/2018) pagi, tiga gereja di Surabaya diguncang bom dalam waktu yang hampir bersamaan.

Di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, bom meledak pukul 06.30 WIB, di Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro pukul 07.15 WIB, sementara di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno pukul 07.53 WIB.

Sepuluh warga tewas dalam aksi teror bom tersebut, sementara 40 lainnya luka-luka.

Sementara itu kami juga mengutuk semua aksi terorisme di Sidoarjo dan di Seluruh wilayah Surabaya sampai hari ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas