Pengamat Ini Menilai Ada Enam Syarat Jadi Cawapres Jokowi
Pilpres 2019 kian dekat di depan mata. Sejumlah nama besar mulai digadang-gadang untuk mendampingi Joko Widodo di perhelatan tersebut.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 kian dekat di depan mata. Sejumlah nama besar mulai digadang-gadang untuk mendampingi Joko Widodo di perhelatan tersebut.
Jokowi diminta tidak salah pilih dalam menentukan pendampingnya, jika salah pilih diyakini koalisi yang sudah dibentuk bisa bubar.
Pengamat politik ekonomi Indonesia Ichsanuddin Noorsy mengatakan ada tujuh kriteria yang harus dipenuhi jika ingin jadi pendamping Jokowi.
Kriteria pertama, yaitu Jokowi harus mencari cawapres yang diterima oleh kalangan Islam, baik dari kalangan Islam moderat maupun dari kalangan Islam garis keras.
“Kriteria kedua harus mampu memajukan perekonomian, karena situasi perekonomian yang makin lama makin tak menentu,” kata Ichsanuddin, dalam keterangannya, Senin (14/05/18).
Ketiga, pendamping Jokowi harus mampu mengendalikan partai-partai yang ada di DPR dan bertindak sebagai negarawan.
“Sekarang sedang defisit negarawan, Jokowi harus mencari tokoh negarawan,” tuturnya.
Keempat, menurutnya cawapres Jokowi harus bisa merangkul kaum minoritas. Kelima, Cawapres Jokowi tidak boleh menjadi boneka negara manapun.
“Dia tidak boleh menjadi kepentingan perpanjangan tangan negara manapun,’ tambahnya.
Selanjutnya, kriteria keenam, cawapres Jokowi harus bisa memajukan Indonesia dari segi pendidikan guna peningkatan kualitas SDM Indonesia. Ketujuh, Cawapres Jokowi harus mampu mengangkat keterpurukan Indonesia dari segi sosial, ekonomi dan politik.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.