Cegah Sel-sel JAD 'Bangkit' dari Tidur, Polri Cek Database Terduga Teroris
Kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) terus menggaungkan aksinya melalui aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) terus menggaungkan aksinya melalui aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo.
Mabes Polri pun berupaya untuk mencegah sel-sel JAD di wilayah lain 'bangkit' dengan cara mengecek data terduga teroris yang dimilikinya dan mengikuti pergerakan mereka.
"(Upaya pencegahan) kami coba cek dulu database kami. Karena database itu bisa saja berubah," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018).
Polisi, kata Setyo, menilai selama ini sel-sel teroris dalam status 'tidur'.
Baca: Biasanya Cepat Pulang Selepas Misa, Go Derbin Ariesta Ternyata Jadi Korban Ledakan Bom di Gereja
Meski sudah dipantau pergerakannya oleh polisi intelijen, para teroris dapat menghindar.
Selain itu, jenderal bintang dua ini memaparkan kelompok JAD memiliki anggota paling banyak di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta.
"Selama ini kan sel-sel tidur ini, mereka pinter juga ngeles. Diikuti intelijen, mereka ngeles juga," kata Setyo.
"Yang paling besar JAD di Jawa Barat, Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), Jawa Timur. Ini yang harus kami waspadai. Tetapi daerah-daerah lain juga ada. Seperti Bima, Poso. Itu JAD semua," tandasnya.