Kedubes Amerika Pindah Dari Tel Aviv ke Yerusalem, Jusuf Kalla Ungkap Hal Ini Soal Israel
"Sangat tidak peduli, jangan kan Indonesia resolusi Bagaimana negara PBB tidak di hiraukan itulah ciri-ciri negara Israel,"
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla berkomentar soal pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Menurut Jusuf Kalla, Israel merupakan negara yang sangat keras.
"Sangat tidak peduli, jangan kan Indonesia resolusi Bagaimana negara PBB tidak di hiraukan itulah ciri-ciri negara Israel," ujar Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2017).
Baca: Bersaksi Untuk Bupati Rita, PNS Kutai Kertanegara Bantah Ada Amplop Untuk Percepat Pengurusan Izin
Sikap Indonesia dikatakan Jusuf Kalla jelas menentang pemindahan kedutaan besar AS.
Karena bila tidak menentang hal tersebut sama artinya mengakui Yerusalem menjadi bagian Israel.
Baca: Terduga Teroris Di Tangerang Ditangkap Saat Hendak Naik Motor Bersama Istrinya
"Saya kira presiden sudah pidato menyatakan terkait itu, istana, menteri luar negeri juga sudah bukan soal pemindahannya tapi itu mempunyai efek formal yang seakan-akan mereka otomatis mengakui bahwa Ibukota Israel itu adalah Yerusalem padahal Yerusalem itu masih terbelah dan karena itu yang punya efek yang lain," tegas JK.
Kedubes AS di Yerusalem diresmikan putri Donald Trump, Ivanka Trump pada Senin sore waktu setempat.
Baca: Kisah Wanita Pencita Batik Asal Cirebon Korban Ledakan Bom Di Surabaya
Saat pemindahan, rakyat Palestina melakukan aksi protes di jalur Gaza dan mengakibatkan 52 orang tewas.
Sejak awal banyak respon yang menentang langkah Negara Paman Sam itu.
Presiden Trump berdalih pemindahan tersebut sebagai bentuk pemenuhan janji kampanyenya pada saat pemilihan presiden.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.