Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Musda Mulia: 120 Orang Perempuan Siap Jadi Pengantin Bom Bunuh Diri

Ketua Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ) Musda Mulia menyebut ada kurang lebih 120 orang perempuan siap menjadi pelaku aksi bom bunuh diri.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ) Musda Mulia menyebut ada kurang lebih 120 orang perempuan siap menjadi pelaku aksi bom bunuh diri.

Temuan tersebut, hasil dari penelitiannya pada tahun 2016.

Baca: Densus 88 Gerebek Tiga Terduga Teroris di Tangerang

Hal itu disampaikan Musda dalam acara peryataan sikap Gerakan Warga Lawan Terorisme di Kantor Wahid Foundation, Jalan Taman Amir Hamzah, Matraman, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2018).

Baca: Jadi Korban Terorisme, Ipda Auzar Sering Mengajak Salat

"Penelitian saya 2 tahun lalu tentang keterlibatan perempuan dalam gerakan terorisme di Indonesia. Itu penelitian saya 2 tahun lalu dan saya menemukan fakta dari mereka juga bahwa sudah tersedia sekitar 120 orang perempuan yang siap menjadi pelaku bom bunuh diri," kata Musda Mulia.

Penelitian itu dibuat Musda saat terkuaknya Dian Yulia Novita istri Nur Solihin yang dipersiapkan sebagai pengantin yang direncanakan menjadi pembawa bom dan meledakkan dirinya di Istana Merdeka.

Musda juga telah melaporkan hasil temuannya tersebut kepada Badan Nasional Penanggilangan Teroris (BNPT) dan pemerintah pada akhir tahun 2016.

Namun, dia mengaku saat itu laporannya tidak mendapar respon.

Berita Rekomendasi

"Jadi saya sudah bilang sama BNPT dan pemerintah juga tapi waktu itu kok tidak ada merespon," terang Musda Mulia.

Diketahui, pada peristiwa bom di Surabaya, pelaku diketahui merupakan pasangan keluarga.

Peristiwa pertama terjadi di tiga gereja di Surabaya. Diduga pelaku merupakan satu keluarga. Yakni Keluarga Dita Oepriarto diduga menjadi pelaku bom bunuh diri yang terjadi di tiga Gereja di Surabaya.

Dita dan istrinya, Puji Kuswati, mengajak serta keempat buah hati mereka untuk turut dalam peledakan Minggu (13/5/2018) pagi itu.

Lalu, bom yang meledak di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur melibatkan kelurga Anton.

Bahkan, pada ledakan itu, istri serta anak Anton turut meninggal.

Serta, kelaurga Tri Murtino ternyata memang sudah dipersiapkan untuk meledakkan bom tersebut di Mapolrestabes Surabaya.

Pria berusia 50 tahun itu lantas mengajak istri dan anak-anaknya meledakkan diri di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) pukul 08.50 WIB.

Simak videonya di atas! (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas