Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Pendaringan Ajak Generasi Milenial Jadi Nelayan, Petani dan Peternak

Melalui media sosial, ia tengah mensosialisasikan tagar #2019JadiPetaniPeternakNelayan.

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Pendaringan Ajak Generasi Milenial Jadi Nelayan, Petani dan Peternak
Tribunnews/JEPRIMA
Seorang pekerja saat membawa ayam potong yang berada didalam kandang di kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (23/1/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - World Resources Institute (WRI), Bank Dunia, dan UNDP telah mengingatkan ancaman krisis pangan dan bahaya kelaparan akan terjadi dalam tiga dekade mendatang.

Perselisihan akibat perebutan akses sumber pangan diperkirakan memanas dan menyulut terjadinya perang di banyak tempat.

Kekuatiran itu telah mendorong sejumlah anak muda milenial mengambil inisiatif mengampanyekan pentingnya kemandirian dan ketahanan pangan melalui forum Pendaringan.

Baca: Pemerintah Harus Memperjelas Sejauh Mana Keterlibatan TNI Tangani Terorisme

Mereka mendesak agar semua pihak secara serius merumuskan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi krisis pangan, yang disebut para ahli, akan sangat sulit terhindar.

Baca: Terkuak Gagal Gali Rahasia Negara, Napi Teroris Habisi 5 Densus 88

Aida Syamsuhadi yang menginisiasi terbentuknya Pendaringan menyebut, negara-negara yang memenuhi kebutuhan pangannya melalui kebijakan import akan menjadi yang pertama-tama terkena dampak krisis

Lebih buruk dari itu, import yang tak terkendali dicemaskan mengganggu kedaulatan dan ketahanan pangan untuk jangka waktu yang lebih panjang.

”Kita semua tentu ingin Indonesia secara fundamental kokoh. Sudah saatnya kita mengarahkan fokus perhatian pada penguatan sendi-sendi ketahanan pangan," kata Aida dalam keterangan tertulis, Kamis (17/5/2018).

Baca: Ini Solusi dari Del Piero Agar Indonesia Lolos ke Piala Dunia

Berita Rekomendasi

Aida mengatakan profesi petani, peternak, dan nelayan amat penting.

Tapi ketiga profesi ini relatif belum cukup banyak merasakan kebijakan yang berpihak.

"Ada sejenis kekuatan yang tak ingin Indonesia tangguh dengan membiarkan petani, peternak, dan nelayan kita tanpa aturan yang mampu melindungi, menjaga, dan merawat kesinambungan," ujarnya.

Sementara itu Nur Agis Aulia, seorang peternak muda yang ikut bergabung di Pendaringan, telah menggagas penyelenggaraan Kuliah Whatsapp (KulWA) yang ditujukan bagi para petani, peternak, dan nelayan.

KulWA, harap Agis, tak hanya sekadar menjadi arena diseminasi pengetahuan atau tukar informasi dari mereka yang telah berhasil menorehkan banyak prestasi di sektor pangan.

Ia menyebut, di forum ini pula petani, peternak, dan nelayan dapat berkonsolidasi dan mengorganisasi diri untuk memperjuangkan kebijakan yang berpihak.

”Pendaringan akan kami dorong sebagai tempat untuk mengadvokasi berbagai isu yang dianggap melemahkan kehidupan petani, peternak, dan nelayan di Indonesia," kata Agis.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas