Karakteristik Teroris Berubah, SETARA Institute Nilai Pelibatan TNI Tidak Tepat Dilakukan Sekarang
Hendardi pun menegaskan pelibatan TNI dalam pemberantasan terorisme lebih tepat jika dilakukan pada zaman dahulu
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua SETARA Institute, Hendardi mengatakan terjadi perubahan karakteristik pelaku terorisme.
Dahulu, ia menuturkan para teroris bergerak bersama-sama dalam wadah organisasi.
Baca: Soal Penahanan Bety Halim, Jaksa Agung: Tinggal Tunggu Waktunya Saja
Sedangkan saat ini, kelompok teroris cenderung bergerak individu atau hanya melibatkan keluarganya.
Hendardi pun menegaskan pelibatan TNI dalam pemberantasan terorisme lebih tepat jika dilakukan pada zaman dahulu.
"Bagaimana pun, jejaring teroris yang mutakhir sangat beda dengan masa lalu. Yang cenderung pada masa lalu secara organisatoris, karena itu pendekatan militer dipilih," ujar Hendardi sebuah restoran di kawasan Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (26/5/2018).
Kemudian, ia menjelaskan, pendekatan militer ala TNI dirasa kurang tepat, khususnya untuk menanggulangi terorisme yang bergerak secara individu.
Selain itu, ia menyampaikan, penegakan hukum tindak pidana terorisme yang dilakukan sejak 2003 telah memberikan pengetahuan holistik bagi Polri.
Dimana pengetahuan tentang jaringan terorisme itu belum tentu dimiliki institusi lain.
Terlebih, lanjutnya, Polri juga telah banyak menggagalkan rencana peledakan bom pada tiga tahun terakhir.
Sehingga, Hendardi menilai tidak ada alasan untuk tidak percaya pada Polri dalam memberantas terorisme.
Baca: Sambil Menunggu Berbuka, Yuk Berburu Busana Muslim di Mal Thamrin City
"Fenomena lonewolf, tunggal, atau keluarga, ini yang tidak dilakukan organisatoris, ini hanya bisa dilakukan dengan pendekatan hukum. Terorisme mutakhir tidak tepat penanganannya diserahkan kepada non-judicial seperti TNI," kata dia.
"Tidak ada alasan di luar obyektif pada kerja pengungkapan terorisme kepada Polri. Apakah Polri dalam posisi incapacity sehingga menuntut pelibatan militer?" tandasnya.